Lion Air Jatuh
Mantan Ketua PA Kelas I-A Pontianak Jadi Korban Lion Air JT-610
Jajaran Pengadilan Agama (PA) Kelas I-A Pontianak menyampaikan belasungkawa mendalam atas insiden jatuhnya pesawat Lion Air JT-610
Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Madrosid
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Rizky Prabowo Rahino
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Jajaran Pengadilan Agama (PA) Kelas I-A Pontianak menyampaikan belasungkawa mendalam atas insiden jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 di Perairan Tanjung Karawang, Provinsi Jawa Barat pada Senin (29/10/2018) pagi.
Satu diantara penumpang yang diduga menjadi korban pesawat yang bertolak dari Bandara Soekarno Hatta Cengkareng, Tangerang menuju Pangkal Pinang Provinsi Bangka Belitung merupakan mantan Ketua Pengadilan Agama Kelas I-A Pontianak yakni Rijal Mahdi.
Rijal Mahdi menjabat sejak periode Januari 2014 hingga 14 September 2016. Lantas, ia mendapat promosi menjadi Hakim Pengadilan Tinggi Agama Bangka Belitung (PTA Babel) usai serah terima jabatan dengan Ketua PA Kelas I-A Pontianak saat ini Darmuji pada 15 September 2016.
Baca: Munirah: Kemajuan Daerah Tidak Terlepas Dari Kualitas SDMnya
Ketua PA Kelas I-A Pontianak, Darmuji mengatakan kabar duka itu sempat membuat dirinya kaget. Awalnya, informasi pesawat jatuh itu diterima oleh pihaknya usai mendapat kiriman pesan via aplikasi chatting.
“Saya dapat pesan Whats App yang isinya manifes beliau. Mendapat kabar itu, kami konfirmasi langsung ke istri beliau yang ada di Jakarta,” ungkapnya saat diwawancarai Tribun Pontianak di Kantor PA Kelas I-A Pontianak, Rabu (31/10/2018) siang.
Melalui telepon selular, Darmuji mendapatkan keterangan bahwa Lion Air JT-610 yang jatuh merupakan pesawat yang ditumpangi oleh Rijal Mahdi.
“Waktu saya telpon, istri beliau (Rijal Mahdi_red) berbicara sambil menangis dan membenarkan kabar itu. Pak Rizal ke bandara diantar oleh istri. Pak Rizal ke Jakarta berlibur untuk ketemu istri beliau. Beliau aslinya orang Padang,” terangnya.
Darmuji menambahkan hingga kini dirinya masih tetap berkomunikasi dengan pihak keluarga Rijal Mahdi guna kepastian kondisi. Sebab, sampai sekarang belum ditemukan kabar lanjutan dan pencarian korban terus dilakukan oleh Tim SAR.
“Meskipun sudah ditemukan dompet yang isinya ada foto dan bukti yang menunjukkan itu dompet beliau. Itu dompet pertama yang ditemukan tim SAR pasca kejadian jatuhnya pesawat,” katanya.
Jajaran PA Kelas I-A Pontianak, kata Darmuji, telah menggelar doa bersama untuk Rijal Mahdi pada Selasa (31/10/2018). Kendati belum ditemukan jasadnya secara real, pihaknya berharap ada keajaiban dan Rijal Mahdi bisa ditemukan dalam kondisi selamat.
“Meskipun penyampaian dari berbagai pihak mengatakan tidak mungkin selamat. Kami tetap berharap ada keajaiban dari Allah SWT. Siapa yang tahu kan jika Allah menentukan,” doanya.
Jika ternyata Tuhan berkehendak lain, ia berdoa semoga kepergian Rijal Mahdi dalam kondisi khusnul khotimah serta senantiasa diberikan maghfirah oleh Allah SWT.
“Atas nama jajaran PA Kelas I-A Pontianak, saya menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga Pak Rijal Mahdi agar tetap bersabar dan bertawakal atas musibah ini. Mudah-mudahan kesabaran dan ketabahan anggota keluarga menjadi bekal beliau menghadap Allah SWT dalam kondisi tidak ada beban dan sudah diikhlaskan oleh keluarga,” harapnya.
Usai serah terima jabatan sebagai Ketua PA Kelas I-A Pontianak pada 15 September 2016 lalu, Darmuji menimpali dirinya bersama sekretaris dan anggota panitera hadir saat pelantikan Rijal Mahdi sebagai Hakim Pengadilan Tinggi Agama Bangka Belitung (PTA Babel).