Peringatan Hari Santri, Ansor Sanggau Ajak Seluruh Elemen Masyarakat Jaga Dan Rawat Kebhinekaan
Anggota Dewan Penasehat GP Ansor kabupaten Sanggau, Abang Indra menyampaikan, Pemerintah secara resmi
Penulis: Hendri Chornelius | Editor: Madrosid
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Hendri Chornelius
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SANGGAU - Anggota Dewan Penasehat GP Ansor kabupaten Sanggau, Abang Indra menyampaikan, Pemerintah secara resmi menetapkan hari santri nasional pada tanggal 22 Oktober.
“Penetapan tanggal tersebut dinisbatkan pada fatwa resolusi jihad yang digemakan oleh Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari kepada seluruh umat Islam, khususnya para santri bahwa membela negara adalah jihad fi sabilillah, jihad melawan penjajah, ” katanya, Senin (22/10).
Peristiwa bersejarah tersebut, lanjut Indra, sekaligus membuktikan betapa perjuangan santri dalam merebut kemerdekaan saat itu. “Itu dulu, saat ini santri wajib mempertahan NKRI karena itu juga bagian dari jihad, ” tegasnya.
Tantangan terbesar santri zaman now, lanjut Indra adalah maraknya penggunaan isu-isu agama yang dilakukan oleh kelompok- kelompok tertentu yang mencoba mengganti pancasila dengan sistem khilafah.
Baca: Tahun 2018 Pemerintah Bakal Bangun Tujuh Pasar di Kapuas Hulu
Gerakan seperti itu, kata Indra, jelas melanggar konsensus kebangsaan yang telah disepakati oleh para pejuang terdahulu. “Dengan seenaknya mereka mau mengganti pancasila, padahal mereka sama sekali tidak ikut berjuang mempertahankan tanah air. Tidak sedikit kalangan santri dan alim ulama bersama masyarakat indonesia lintas agama dan suku yang meninggal di medan perang, tiba-tiba kelompok ini datang mau mengganti idiologi kita, tentu kami tidak akan tinggal diam, ” tuturnya.
Dikatakan Indra, kelompok yang mencoba mengganti idiologi pancasila dengan sistem lain adalah bentuk penjajahan masa kini yang harus ditumpas. Untuk itu, NU tetap akan berjuang menjaga NKRI sebagai amanah para Kyai dan pendiri bangsa ini.
Untuk itulah, Indra mengajak kepada seluruh elemen masyarakat, untuk tetap bersama-sama menjaga dan merawat Kebhinekaan sebagai modal utama untuk membangun bangsa.
“Kita ini sama, dilahirkan dari rahim ibu pertiwi, mencari nafkah juga dibumi ibu pertiwi dan mati juga di bumi ibu pertiwi. Tidak penting dari suku mana, agama apa, keturunan apa yang pasti kita ini sama, ” jelasnya.
Tugas kita, lanjutnya, menjaga negara ini dari upaya sekelompok orang yang anti pancasila. Kepada para santri di seluruh tanah air, Indra mengucapkan selamat hari santri nasional.
“Semoga santri di seluruh tanah air bisa melanjutkan perjuangan yang dilakukan para pendahulunya. Karena tugas santri zaman now juga tidak kalah beratnya dengan pendahulunya yakni mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang bermanfaat yang bisa membuat Indonesia semakin disegani, terutama oleh bangsa lain, ” pungkasnya.