Sekda Nilai Berakhir MDGs di Kapuas Hulu Tinggalkan PR
Sukri menjelaskan, salah satu tantangan terbesar dalam pelaksanaan SDGs di Indonesia adalah, dalam penyediaan data.
Penulis: Sahirul Hakim | Editor: Dhita Mutiasari
Laporan Wartawan Tribun Pontianak Sahirul Hakim
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAPUAS HULU - Sekretaris Daerah Kabupaten Kapuas Hulu Muhammad Sukri menyatakan bahwa, berakhirnya Milenium Development Goals (MDGs) tahun 2015 masih menyisakan meninggalkan sejumlah pekerjaan rumah, yang harus diselesaikan pada periode berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) yang dilaksanakan sampai dengan 2030.
"Tapi kita bersyukur pembangunan MDGs yang telah dilaksanakan selama periode 2000-2015 memang telah membawa berbagai kemajuan. Sekitar 70 persen dari total indikator yang mengukur target MDGs berhasil dicapai Indonesia," ujarnya kepada wartawan, Jumat (19/2018).
Baca: KISAH Pilu Norani, Siswi SMA Kalbar yang Bertaruh Nyawa di Gubuk Tua! Doa Pun Mengalir
Baca: Edi Kamtono Buka Muswil ke VIII Perbamida Jatim-Bali
Menurutnya, saat ini Indonesia sebagai salah satu negara yang telah menyepakati penerapan SDGs, dan berkomitmen untuk menyukseskan pelaksanaan melalui berbagai kegiatan dan telah mengambil langkah-langkah strategis.
"Pemetaan indikator SDGs mencakup berbagai aspek, seperti ketersediaan data dan sumber data," ucapnya.
Sukri menjelaskan, salah satu tantangan terbesar dalam pelaksanaan SDGs di Indonesia adalah, dalam penyediaan data.
Sebab masalah sinkronisasi data dari sejumlah instansi, yang belum bisa dilakukan sampai saat ini, karena penyajian data masing-masing yang berbeda.
"Maka diharapkan saat ini, tidak ada lagi data yang berbeda, misal data kemiskinan, antara data BPS dan Dinas Sosial, di dinas sosial juga ada petugas yang mendata di setiap kecamatan, semuanya harus sama-sama sinkronisasi," ungkapnya. (rul)