Kurniadi: BPJS Singkawang Setiap Tahun Alami Defisit Anggaran
Sementara pserta mandiri JKN-KIS yang menunggak di wilayah SingBebas berjumlah sebanyak 112.785 jiwa.
Penulis: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano | Editor: Jamadin

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ridhoino Kristo Sebastianus Melano
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - Kepala BPJS Kesehatan Cabang Kota Singkawang, Novi Kurniadi mengatakan jika setiap tahunnya BPJS Kesehatan selalu mengalami defisit.
Pendapatan BPJS Kesehatan Cabang Singkawang yang melingkupi Kota Singkawang, Kabupaten Sambas dan Kabupaten Bengkayang berdasarkan data kolektabliitas iuran periode Januari hingga September 2018, adalah sebesar Rp100.861.770.230.
Pendapatan ini termasuk juga di dalamnya piutang dan hasil pembayaran iuran mulai dari ASN, Polri, TNI, peserta JKN-KIS mandiri, hingga peserta penerima bantuan iuran yang masing-masing dianggarkan oleh pemerintah daerah.
Realisasi penerimaan baru mencapai Rp 72.308.935.546 per September 2018. Artinya kolekbilitas iuran yang didapat dari seluruh peserta JKN-KIS baru sebesar 72 persen.
Baca: 11 Kali Tersangka, Ahmad Dhani: Saya Baru ke Kengadilan di Tahun Politik Ini
"Sementara beban pelayanan kesehatan langsung saat ini di biayai BPJS Kesehatan Cabang Singkawang sebesar Rp 168.082.022.065," katanya, Jumat (19/10/2018).
Angka realisasi beban ini belum termasuk fasilitas kesehatan tingkat pertama yakni di Puskesmas-Puskesmas.
Dimana rasio klaimnya mencapai 168 persen. Sehingga kondisi pendapatan dan realisasi beban yang sudah dilakukan ibarat besar pasak dari pada tiang.
Sementara pserta mandiri JKN-KIS yang menunggak di wilayah SingBebas berjumlah sebanyak 112.785 jiwa.
"Terdiri dari Kota Singkawang 20.058 jiwa, Kabupaten Sambas 68.940 jiwa dan Bengkayang 23.787 jiwa," tuturnya.