Gagal Investasi, Perusahaan Teh Sariwangi Bangkrut, Ini 5 Fakta Singkat Dibaliknya!
Berita perusahaan teh raksasa Indonesia, PT Sariwangi Agricultural Estate Agency, dinyatakan pailit atau bangkrut...
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Berita perusahaan teh raksasa Indonesia, PT Sariwangi Agricultural Estate Agency, dinyatakan pailit atau bangkrut cukup menyentak publik Tanah Air.
Maklum, nama Sariwangi begitu ngetop di masyarakat Indonesia, lantaran produk teh celupnya.
Lalu, apa dan bagaimana yang menyebabkan PT Sariwangi Agricultural Estate Agency dinyatakan pailit?
Berikut 5 fakta singkatnya :
1. Bukan Teh Celup
Kantornya berada di Gunung Putri Bogor Jawa Barat.
Tahun 1970-an, Sariwangi kemudian memperkenalkan revolusi minum teh lewat produk teh celup.
Saat diluncurkan, produk teh yang sukses luar biasa hingga kini ini kemudian diberi merek Teh Celup Sariwangi.
Baca: Paket Baru XL PRIORITAS Shopping Point Data, Tawarkan Bundling Dengan Samsung Galaxy Tab S4
Baca: Pemkab Kubu Raya Gelar Diskusi Penanganan Konflik Sosial
Baca: Kikav 12 Kerahkan 6 Unit Kendaraan Lapis Baja dan Puluhan Personel Latihan Gabungan di Singkawang

Tapi, produk ini kemudian diakuisisi oleh Unilever pada 1989.
Unilever bahkan sudah memproduksi sendiri produk ini.
Setelah produk Teh Celup Sariwangi diakuisisi, PT Sariwangi tetap melanjutkan bisnisnya sebagai perusahaan yang bergerak di bidang trading, produksi, dan pengemasan teh.
PT Sariwangi Agricultural Estate Agency masih menjual produk teh dengan merek SariWangi Teh Asli, SariWangi Teh Wangi Melati, SariWangi Teh Hijau Asli, SariWangi Gold Selection, SariMurni Teh Kantong Bundar.
Baca: XL Prioritas Shopping Points, Beri Banyak Benafit Bagi Pelanggan
Baca: Ayam Geprek MS, Satu Diantara Rekomendasi Varian Ayam Pedas di Pontianak
Baca: Informal Pemadaman Listrik PLN Bisa Diakses Melalui Halaman Facebook PLN Wilayah Kalimantan Barat
2. Investasi Gagal
PT Sariwangi Agricultural Estate Agency kemudian mencoba berinvestasi di penggunaan teknologi untuk meningkatkan produksi perkebunan.
Perusahaan ini mengembangkan sistem drainase atau teknologi penyiraman air dan telah mengeluarkan uang secara besar-besaran.
