Breaking News

Pesantren Nurul Islam Ngabang Gelar Rangkaian Kegiatan Kirab Satu Negeri

Keempat, Kondisi Internasional yang mengkhawatirkan di Negeri Timur Tengah

Penulis: Syahroni | Editor: Jamadin
ISTIMEWA
Suasana kegiatan 

Citizen Reporter
Ketua PC Fatayat NU Landak, Helly

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, LANDAK - Rangkaian kegiatan Kirab Satu Negeri (KSN) di Landak Kalimantan Barat dimulai dengan Khataman Al Qur'an Massal dan ramah tamah di Pondok Pesantren Nurul Islam Ngabang, 16.20 WIB. Khataman Al Qur'an Massal yang dipimpin Ust. Taufiqurrohman, Minggu (7/10/ 2018)

Setelah selesai jamaah sholat isya, acara dilanjutkan dengan ramah tamah,yang dihadiri oleh Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Iman,Sosok ,Sanggau, KH Zulkarnain,Pondok Pesantren Al Muslimun, Ngabang Landak KH Nur Kholis,Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Islam,Ngabang Landak,KH Luqmanul Qasim,S.Ag., Ketua PHBI,Ahmad Fauzi, KASATKORNAS,Zaenal Arifin, Ketua PW GP Ansor,M. Nurdin,KASATKORWIL, Ahmad Tohidin,Ketua PC GP Ansor,Abu Hisyam,Seluruh Kader Ansor Banser se Kabupaten Landak dan sekitarnya,Fatayat NU,Muslimat NU dan IPNU-IPPNU.

Baca: IPNU Kubu Raya Gelar Pelatihan Jurnalistik dan Media Sosial

Abu Hisyam menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terselenggaranya acara ini,dan mohon maaf jika ada kekurangan dalam penyelenggaraan acara ini, M Nurdin dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas sambutan yang meriah dan support yang diberikan terhadap rangkaian Kegiatan dan tim KSN ini.

Selain itu juga mengajak hadirin untuk bersama-sama mendoakan saudara-saudara kita di Palu dan Donggala,korban gempa dan tsunami serta menggalang koin satu negeri dan pakaian pantas pakai untuk para korban bencana.

PP GP Ansor, Saiful Rahmat Basuki menyampaikan bersyukur dan bangga ajaran ahlussunah waljamaah terus berkembang dan membumi di bumi khatulistiwa termasuk Kabupaten Landak.

Baca: KLASEMEN & Hasil Lengkap Liga Spanyol! Sevilla Geser Barcelona, Real Madrid dan Atletico

Saat memasuki gerbang Pesantren Nurul Islam melihat logo Pesantren yang di samping kiri kanannya ada bendera merah putih , ini menunjukkan bahwa para mu'allim akan menjaga agama dan negeri ini dari segala macam kekacauan yang akan terjadi.

Beliau menyampaikan bahwa KSN dilaksanakan serentak di lima titik pada tanggal 16 September 2018,di penghujung Papua,kota Merauke dengan membentangkan bendera merah putih sepanjang satu kilometer(rekor MURI bendera terpanjang yang dipampangkan di perbatasan), titik terluar selatan Pulau Miangas,Sulawesi Utara,titik terluar Utara,Pulau Rote,Nusa Tenggara Timur,Nunukan,Kalimantan Utara yang akhirnya sampai di Kabupaten Landak,dan ujung Sumatra sebelah barat provinsi Aceh,Sabang yang akan bertemu di Jakarta,ada yang langsung ke Banyuwangi dan puncaknya,tanggal 27 Oktober 2018 di Yogyakarta.

Saiful juga memohon doa agar rangkaian KSN ini dimudahkan dan dilancarkan oleh Allah SWT.

Beliau juga menyampaikan hal yang mendasari KSN adalah "kita sudah melahirkan sebuah konsensus besar bagi bangsa ini,kita bersumpah bertanah air satu,berbangsa satu,berbahasa satu, yang sudah kita wujudkan dalam kemerdekaan kita dan akan terus kita pertahankan sampai kapanpun. Semoga ini bisa terwujud atas doa para Kyai dan Masyayikh.

Adapun alasan melaksanakan kegiatan ini karena ada sekelompok kecil masyarakat kita yang mulai mengotak-atik konsensus nasional ini,mengganggu komitmen kebhinekaan kita,mulai berani ingin mengganti Pancasila,mengoyak kebhibekaan,mengganti UUD 1945 bahkan akan mengganti NKRI.

Maka GP Ansor memberi pesan kepada mereka,pertama,GP Ansor dan Kyai-kyai di Pondok Pesantren tidak akan diam ketika Negara mulai diancam oleh mereka, kita harus menyatukan semua potensi masyarakat sadar kembali dalam berbangsa dan bernegara.

Kedua,adanya klaim kebenaran terhadap paham-paham Keagamaan,mereka yang merasa paling benar atas nama agama,harus kita coba rajut kembali bahwa agama adalah Rahmah,kasih sayang, kebersamaan,bukan meniadakan pihak lain atas nama sepihak.

Ketiga, kondisi masyarakat kita ini lebih banyak diam atas keadaan dan kondisi tersebut,kita harus bersuara karena yang diancam adalah NKRI,komitmen NU kepada bangsa ini adalah benamkan rasa cinta tanah air.

Keempat, Kondisi Internasional yang mengkhawatirkan di Negeri Timur Tengah, karena saling bunuh padahal agamanya satu,bahasanya satu karena efek klaim kebenaran sepihak tersebut.

Tak lupa,Utusan PPGP Ansor memohon maaf jika ada ketidaknyamanan karena salah paham terhadap KSN ini,acara ditutup dengan doa khotmul Qur'an oleh KH Lukmanul Qasim,S.Ag.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved