Ketua Apindo Berharap Pemerintah Beri Insentif Pelaku Usaha Nasional
Dengan kondisi itu, katanya, melemahnya nilai tukar uang terhadap USD bukan hanya dihadapi Indonesia....
Penulis: Ishak | Editor: Dhita Mutiasari
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ishak
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Perang dagang yang dilancarkan Amerika Serikat beri dampak besar bagi kondisi global.
Bak tsunami, banyak negara mengalami dampaknya, di mana mata uang domestik 'tersungkur' terhadap Dolar Amerika Serikat alias USD.
"Kenaikan (nilai tukar) USD (terhadap mata uang lainnya, termasuk Rupiah) juga akibat perang dagang yang di ciptakan oleh Donald Trump dengan berbagai kebijakannya," nilai Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) kota Pontianak, Andreas Acui Simanjaya, Senin (08/10/2018).
Baca: Antisipasi Pelemahan Nilai Tukar Rupiah, Acui Nilai Paket Kebijakan Ini Penting Diambil Pemerintah
Baca: Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bertahap, Andreas Acui Harap Pengusaha Bisa Adaptasi
Dengan kondisi itu, katanya, melemahnya nilai tukar uang terhadap USD bukan hanya dihadapi Indonesia. Sejumlah negara lain, katanya, juga mengalaminya saat ini.
Sebut saja misalnya seperti Australia, Singapura, sampai Swedia. "Sebenarnya seluruh dunia mengalami hal ini (merasakan dampaknya)," katanya melanjutkan.
Kondisi inipun menjadi perhatian serius bagi pihaknya. Sebab, ada beberapa tantangan yang mesti dihadapi dunia usaha terhadap kondisi seperti ini.
Beberap antara lain yakni adanya kemungkinan bahwa perang dagangn akan berlangsung lama. Juga soal potensi kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Federal Amerika Serikat (The Fed).
Selain itu, harga minyak dunia yang akan naik karena keputusan OPEC yang tidak menambah jumlah produksi minyak juga menambah persoalan lain. Rentetannya pun benar-benar akan menjadi ujian berat bagi para pelaku bisnis nantinya.
Karena itu, pria yang kini maju sebagai calon legislator pusat dari Partai Nasdem di Dapil Kalbar 1 itu, lantas berharap pemerintah sigap menangani hal tersebut. Satu di antara upaya itu, katanya, bisa dalam Entikong berikan insentif kepada pelaku usaha dalam negeri.
"Kita selaku pengusaha tidak mudah meningkatkan ekspor walaupun nilai tukar rupiah rendah terhadap USD. Yang bisa dilakukan pemerintah antara lain pemerintah diharapkan dapat memberikan insentif agar pengusaha dapat mengendapkan devisa hasil ekspor di Indonesia. Sehingga cadangan devisa kita cukup besar dari hasil ekspor," pungkasnya.