Virus Rubella Ancam Warga Pontianak, 36 Anak Alami Cacat
Kota Pontianak saat ini memiliki anak yang berumur 9 bulan-15 tahun sekitar 153 ribu dan ditargetkan 100 persen atau minimal 95 persen
Penulis: Syahroni | Editor: Dhita Mutiasari
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Syahroni
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Hiruk pikuk polemik imunisasi Measles Rubella (MR) tampaknya belum berhenti, saat ini pemerintah mulai buka-bukaan terkait kasus serangan virus rubella ini.
Kini masa penyuntikan vaksin diperpanjang satu bulan lagi hingga akhir Oktober ini, lantaran apa yang ditargetkan oleh pemerintah belum tercapai, seperti di Kota Pontianak, hingga kini capaian pemberian vaksin MR baru mencapai 24 persen dari jumlah sasaran.
Baca: Laudya Cynthia Bella Curhat di InstaStory, Dapat Perlakuan Tak Menyenangkan dari Sopir Taksi
Baca: Congenital Rubella Syndrom Renggut Nyawa Anak Kembar Henny
Kota Pontianak saat ini memiliki anak yang berumur 9 bulan-15 tahun sekitar 153 ribu dan ditargetkan 100 persen atau minimal 95 persen dari mereka harus mendapatkan imunisasi MR sedangkan faktanya baru 24 persen.
Padahal menurut Kepala Dinas Kesehatan Koa Pontianak, Sidiq Handanu bahwa kasus rserangan virus rubella dan campak di Kota Pontianak selalu ada.
Tahun 2017 lalu disebutkannya dari 90 kasus yang diduga dan badannya merah-merah, setelah dicek 22 nya positif ditemukan campak dan 19 ditemukan rubella.
Sedangkan tahun 2018, dari 33 sampel yang pihaknya kirimkan, 9 positif campak dan 10 positif rubella.
"Jadi memang virus rubella ada disekitar kita dan inilah yang kita himbau pada masyarakat kita untuk dilakukan imunisasi dalam rangka untuk pencegahan ini," ucap Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Sidiq Handanu saat diwawancarai, Jumat (5/10/2019).
Hal yang lebih mengerikan dari serangan virus rubella adalah penularan pada ibu hamil.
"Kalau korban rubella dirumah ramah rubella Pontianak itu sudah tercatat 36 anak yang cacat akibat virus rubella," jelasnya.
Sekarang ini sasaran imunisasi MR di Kota Pontianak baru sekitar 24 persen dari target. Memang pihaknya masih terus berupaya karena sebagian besar masyarakat masih belum bersedia untuk dilakukan penyuntikan pada anak mereka.
Terkait melempemnya sasaran imunasi MR di Kota Pontianak akan ada evaluasi nantinya yang dilakukan oleh kementerian kesehatan, daerah mana yang tidak mencapai target sasaran dan pihaknya menunggu instruksi selanjutnya langkah dan upaya apa yang harus dilakukan.
"Yang jelas sampai penambahan waktu satu bulan di bulan Oktober ini kita dari Dinas Kesehatan Kota Pontianak dan stake holder lainnya terus melakukan upaya memberikan pelayanan dan penyuluhan pada masyarakat," katanya.
Virus rubella sudah menjadi ancaman dan sama seperti yang disampaikan oleh pihak Kubu Raya, Handanu menegaslan bahwa rubella ini dalam kondisi darurat.
Pasalnya Pontianak juga sudah kerap ditemukan kasus-kasus dan selama dua tahun ini cukup banyak ditemukan rubella di Pontianak.