BI dan Dompet Dhuafa Perkuat Kelembagaan Kelompok Tani di Perbatasan
Bank Indonesia dan Dompet Dhuafa kembali mengadakan workshop untuk memperkuat kelembagaan kelompok tani
Penulis: Chris Hamonangan Pery Pardede | Editor: Madrosid
Citizen Reporter
Edo Abdari Pratama
Pendamping Program LED Kambing Perah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, BENGKAYANG - Bank Indonesia dan Dompet Dhuafa kembali mengadakan workshop untuk memperkuat kelembagaan kelompok tani dan kali ini di daerah penunjang perbatasan Indonesia-Malaysia, Selasa (02/10/2019).
Bank Indonesia dan Dompet Dhuafa menjadi penyelenggara kegiatan workshop tata kelola kelembagaan petani di Kecamatan Seluas tepatnya di Dusun Raharja Desa Mayak.
Worshop ini bertujuan untuk memperkuat kepemimpinan, kekompakaan dan sinergitas antar anggota kelompok maupun lembaga-lembaga pemerintahan.
Baca: Ini Jumlah Penduduk Miskin Kayong Utara Selama 2013-3017
Kegiatan ini menjadi awal kegiatan-kegiatan lain untuk menjadikan kelompok tani Mekar Sari menjadi lembaga formal yang diharapkan dapat dengan mudah mengakses modal serta menjual produk mereka.
Produk utama kelompok Mekar Sari yaitu susu kambing perah peranakan etawa.
Kegiatan workshop ini dihadiri anggota kelompok mekar sari, tokoh masyarakat, perwakilan program dari BI dan Dompet Dhuafa, Kepala Desa Mayak, Kepala UPT Pertanian Kecamatan Seluas dan Kabid Koperasi Kabupaten Bengkayang.
Workshop ini dibagi dalam dua sesi, sesi yang pertama disampaikan oleh kepala UPT Pertanian Kecamatan Seluas, menjelaskan mengenai tata kelola kelompok tani, baik itu kepemimpinan, kekompakkan kelompok, administrasi dan keuangan.
Sesi kedua disampaikan oleh Kepala Bidang Koperasi Kab. Bengkayang menjelaskan tata cara menjadikan kelompok tani menjadi lembaga yang mempunyai badan hukum salah satunya koperasi.
Ketua kelompok, Ali mengungkapkan dengan kuatnya kerjasama kelompok apalagi didukung untuk di jadikan lembaga formal, kelompok ini akan mempunyai masa depan yang cerah baik bagi kelompok maupun masyarakat Desa Mayak.
"Kuatnya kerjasama kelompok apalagi didukung untuk di jadikan lembaga formal, kelompok ini akan mempunyai masa depan yang cerah," katanya.
Hal ini pun mengingat akses pasar dan bahan baku yang mudah dijangkau oleh peternak/petani.