Citizen Reporter
David: Partisipasi Pemuda "Milenial" Dalam Pemilu Penting
Sehingga para pemuda harus lebih jeli dalam menelaah visi dan misi pasangan calon baik itu capres-cawapres dan juga wakil rakyat
Penulis: Rizki Fadriani | Editor: Jamadin
Citizen Reporter
Sekum BPAN Sanggau, Indra
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Menyongsong pemilu 2019, aspirasi pemuda yang bersifat konstruktif sangat diperlukan untuk kebaikan bangsa ini.
Terlebih pemuda adalah pemimpin masa depan, maka sangatlah baik bila sejak dini pemuda lebih dekat dengan kiprah dunia politik melalui menyalurkan aspirasinya dalam pesta demokrasi.
Maka kontribusi pemuda, dalam menyongsong pesta demokrasi sehat dalam pilkada sangatlah diperlukan.
Hal itu disampaikan oleh David Stefan, satu diantara pengurus Barisan Pemuda Adat Nusantara (BPAN) Sanggau saat dijumpai di salah satu cafe, Jumat (21/9/2018).
Baca: Gubernur Sutarmidji Reresmikan Green Synthesis Pontianak
Menurut David, partisipasi pemuda dalam pemilu sangatlah penting, mengingat suara pemuda di era saat ini sangat diperhitungkan.
"Sehingga para pemuda harus lebih jeli dalam menelaah visi dan misi pasangan calon baik itu capres-cawapres dan juga wakil rakyat. Jangan sampai ikut-ikutan.” katanya.
Dilansir dari TRIBUNBATAM.id, Suara generasi milenial atau pemilih pemula menurut Pengamat Politik Voxpop Center Pangi S Chaniago menerangkan, jumlah pemilih Pemilu 2019 dari kalangan milenial sekitar 40 persen.
Mereka adalah pemilih pemula yang berusia 17-21 tahun, yang artinya hampir dari setengah DPT adalah pemuda.
Baca: Konsep Hijau Pertama di Tengah Kota Pontianak
Hal senada juga disampaikan F. Xaverius Govin, yang juga merupakan pengurus BPAN Kabupaten Sanggau saat ditemui ditempat yang sama pada waktu yang sama.
Beliau menjelaskan bahwa begitu berpengaruhnya suara kaum milenial dalam kontestasi pemilu.
"Harusnya kita sebagai pemuda dapat memaknai pemilu, serta berpartisipasi dalam menyukseskan pemilu yang akan datang," terangnya.
Mereka juga menghimbau, kepada para pemuda untuk tidak acuh atau apatis terhadap proses demokrasi dan juga menggunakan hak suaranya sebagaimana mestinya serta tidak golput.