Laka di Proyek Galian Jembatan, Ini Penjelasan Masyarakat Sekitar Terkait Kondisinya Yang Rawan

Sungguh malang nasib Sandika (20) warga Desa Moton Tinggi, Kecamatan Anjongan Kabupaten Mempawah

Penulis: Ferryanto | Editor: Madrosid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/FERRYANTO
Kondisi galian proyek jembatan saat ini. 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak Ferryanto

TRIBUN PONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Sungguh malang nasib Sandika (20) warga Desa Moton Tinggi, Kecamatan Anjongan Kabupaten Mempawah.

Telah beberapa hari ini dirinya hanya bisa terbaring di kamarnya.

Kaki kirinya patah akibat kecelakaan nahas yang ia alami.

Sandika pada tanggal 19 September 2018 lalu mengalami kecelakaan di Desa Galang, Kecamatan Sungai Pinyuh Kabupaten Mempawah, tepat nya di depan Masjid jami' nurul huda, Desa Galang, Sungai Pinyuh.

Baca: Pembalap Pulau Jawa Panaskan Persaingan Kejurnas MotoPrix di Pontianak

Kecelakaan yang dialami Sandika pun sempat juga di Posting oleh akun Facebook benamA Luthfi Luthfillah.

Dalam akun Facebook tersebut Luthfi Luthfillah memberikan himbauan kepada para pengguna jalan agar berhati - hati saat melewati jalan Raya Galang didepan Pondok Pesantren Asy-Syura.

"Bagi pengguna Jln Raya Galang anjungan harap berhati2 yaa.. terutama jembatan depan Masjid Jami Nurul Huda Komplek pondok pesantren asy-syura "LAGI ADA PERBAIKAN JEMBATAN",lebih2 di sky MLM hari. sudah mekan korban satu org.trims" tulisnya.

Saat Tribun Pontianak menyusuri terkait kecelakaan tersebut, ternyata pemilik akun Facebook tersebut adalah tokoh agama setempat, yakni ustad Luthfi, yang mana merupakan pengasuh pondok pesantren Asy-Syura yang tepat berada didepan lokasi perbaikan jembatan tersebut. Jumat (21/09/2018). Sore.

Ustad Luthfi mengatakan bahwa proyek perbaikan jembatan tersebut belum lama di kerjakan.

Dan di hari itu, ia mengungkapkan bahwa di sekitar lubang galian tidak diberi penerangan untuk memberi tanda adanya galian di lokasi tersebut.

Baca: Pembalap Pulau Jawa Panaskan Persaingan Kejurnas MotoPrix di Pontianak

"Baru satu hari kerje malamnya kena, dan malam itu kosong, gelap memang, kemarin hanya ada pelang hati - hati Jak, itu pun Ndak seberapa, jaraknya pun dekat, hanya di kasi plang kayu cerucuk tu, kalau jauhkan dia masih bisa ngincar,"ungkapnya.

Ia menilai, bahwa pihak terkait yang mengerjakan proyek tersebut lalai dalam memeperhatikan keselamatan pengguna jalan.

Dirinya mengatakan bahwa sebaiknya pihak perusahaan yang mengerjakan proyek tersebut memberikan rambu - rambu dan penerangan lebih di lokasi proyek tersebut, agar kejadian kecelakaan tersebut tidak terulang.

Kemudian, ia juga menyarankan agar pihak terkait mempekerjakan orang untuk mengatur lalu lintas dan menjaga lubang tersebut dengan memberikan penerangan di malam hari.

"Cobalah di suruh orang itu untuk jaga di satu arah Pinyuh satu arah anjongan, jaga lalu lintasnya, terus kalau malam juga di suruh kasih jaga, di kasi lampu kayak polisi itu, buat ndak ada korban lah, berapelah kalau gaji orang itu jadi kan,"ungkapnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved