Citizen Reporter
Sutarmidji Sosok Pemimpin Yang Lugas
Sudah banyak birokrat, aktivis, jurnalis bahkan akademisi yang dibuat tak berkutik tatkala adu argumentasi dengan Sutarmidji.
Penulis: Hamdan Darsani | Editor: Jamadin
Citizen Reporter
Rektor Balai Kopi, Abdul Qodir Jaelani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Satu di antara warisan Bang Midji yang jangan sampai terlewat dari pengamatan kaum muda adalah pendekatannya dalam membangun dan menata kota Pontianak. Midji selalu menggunakan basis data sebelum menelaah setiap persoalan.
Midji terkenal sebagai sosok pemimpin yang selalu bicara dengan data. Lugas dan ceplas ceplos. Maka jangan coba-coba berpendapat apalagi sampai mengkritisi Midji dengan argumentasi yang tanpa data.
Sudah banyak birokrat, aktivis, jurnalis bahkan akademisi yang dibuat tak berkutik tatkala adu argumentasi dengan Sutarmidji.
Sebenarnya, Midji bukan tipikal pemimpin yang kebal kritik atau tanpa cela. Ia juga manusia biasa, hanya dalam penyelenggaraan negara seringkali seorang pemimpin akan diganggu dengan "polusi opini" yang cukup berisik. Butuh energi untuk meladeni itu semua.
Baca: Bupati Atbah Minta Tim SLRT Serius Pantau Kemiskinan
Dan tentu saja, balasan yang setimpal untuk orang-orang yang vokal tanpa data adalah bantahan dengan bahasa yang langsung menohok.
Lantas bagaimana Midji membangun basis datanya? Salah satu yang patut kita cermati adalah aplikasi teknologi yang ia gunakan. Antusiasme Midji terhadap inovasi di bidang tata kelola birokrasi agar lebih efektif dan efisien adalah penanda betapa Midji sangat peka terhadap terobosan dan ide-ide baru.
Gencil salah satunya. Sebuah platform yang dibuat oleh anak-anak RIDI untuk memonitori pergerakan harga komoditas bahan baku di pasar tradisional. Dengan adanya alat ini, maka dapat menyuplai data kepada Tim Pengendali Inflasi Daerah atau TPID untuk tanggap memberi perlakukan terhadap pasar. Demi menjaga stabilitas harga bahan pangan.
Baca: Siswa Kalbar Sabet Perak di O2SN SLTP di Yogyakarta
Terobosan ini yang patut kita apresiasi dan akan lebih berdampak luas jika bisa dibawa Midji dalam mengelola Provinsi Kalimantan Barat.
Bisa saja kita memilih untuk sinis dengan inovasi orang lain. Tapi sekali lagi, sinisme selalu berbanding lurus dengan ketidakmampuan diri kita untuk turut berkontribusi pada penyelesaian masalah di sekitar. Jadi, yang baik kita apresiasi. Yang keliru kita kritik berbasis data.