Doa Berbuka Puasa dan Lafadz Bacaan Niat Puasa Asyura
Doa Berbuka Puasa dan Lafadz Bacaan Niat Puasa Asyura. Sejarah Dimulainya Puasa Asyura......
Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - 10 Muharram 1440 Hijriyah bertepatan dengan Kamis (20/9/2018).
Pada 10 Muharram, kita disunnahkan berpuasa Asyura.
Sesuai hadits Nabi Muhammad Shallallahu alaihi Wasallam, keutamaan Puasa Asyura menghapuskan dosa tahun yang lalu.
Namun sebelum Puasa Asyura, kita disunnahkan melaksanakan Puasa Tasu'a di 9 Muharram atau besok.
Berikut niat Puasa tasu'a:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatit Tasû‘â lillâhi ta‘âlâ.
Artinya, “Aku berniat puasa sunah Tasu‘a esok hari karena Allah SWT.”
Bulan Muharram adalah bulan yang disunnahkan memperbanyak puasa, boleh di awalnya, pertengahnnya, atau akhirnya.
Namun yang paling utama adalah pada tanggal sepuluhnya yang disebut hari Asyura. Berikut lafadz niatnya:
نَوَيْتُ صَوْمَ عَشُرَ سُنَّةَ ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu sauma Asyuro sunnatal lillahita’ala
Artinya: Saya niat puasa hari asyura , sunnah karena Allah ta’ala
Seperti halnya puasa sunah lainya, puasa Asyura juga mempunyai keutamaan, salah satu keutamaannya ialah dapat menghapuskan dosa satu tahun yang lalu, hal ini berdasarkan hadist berikut ini.
عَنْ اَبِى قَتَادَةَ اَنَّ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: صَوْمَ يَوْمَ عَرَفَةَ يُكَفِّرُ سَنَتَيْنِ مَاضِيَةً وَمُسْتَقْبِلَةً وَصَوْمُ يَوْمِ عَاشُوْرَاءَ يُكَفِّرُ سَنَةً مَاضِيَةً