Videonya Beredar Saat Sarapan Bersama Wanita, Seorang Pria Ditangkap

perempuan dan lelaki yang bukan keluarga -atau bukan muhrim- harus duduk di tempat atau meja yang terpisah.

Editor: Jamadin
zoom-inlihat foto Videonya Beredar Saat Sarapan Bersama Wanita, Seorang Pria Ditangkap
ilustrasi
Ilustrasi

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Setelah rekaman video yang menunjukkan dia sarapan dengan seorang perempuan diduga dari Saudi beredar di Twiter, seorang pria Mesir ditangkap di Arab Saudi. Dalam video itu, si perempuan mengenakan cadar penuh.

Perbuatan ini bertentangan dengan hukum di Arab Saudi, yang menetapkan bahwa di tempat kerja atau tempat-tempat makan, perempuan dan lelaki yang bukan keluarga -atau bukan muhrim- harus duduk di tempat atau meja yang terpisah.

Perempuan tidak diperbolehkan untuk melakukan sebagian besar kegiatan tanpa didampingi oleh wali laki-laki mereka, biasanya ayah atau suami, tetapi bisa juga saudara laki-laki atau anak laki-laki.

Pria itu ditangkap oleh Kementrian Perburuhan dan Pembangunan Sosial Saudi, yang menuduhnya "melakukan sejumlah pelanggaran dan mengambil pos (pekerjaan) yang secara eksklusif dikhususkan untuk orang Saudi".

Lalu tagar (dalam bahasa Arab) "orang Mesir sarapan dengan seorang Saudi" telah digunakan lebih dari 113.000 kali di Twitter, yang isinya menunjukkan perbedaan sikap.

Tanggapan dari Arab Saudi

Dalam video berdurasi 30 detik, lelaki dan perempuan itu bercanda sebentar tentang menikmati sarapan bersama berdua saja, dengan tidak ada orang lain lagi yang diundang.

Tetapi bagian yang paling memicu kehebohan muncul di akhir video, ketika perempuan itu tampak menyuapi pria itu.

Banyak orang Saudi di media sosial yang sangat kritis terhadap keduanya. Dan mayoritas orang bertanya-tanya mengapa lelaki itu yang dihukum, bukan perempuannya.

"Saya tidak memahami mengapa selalu lelaki yang dihukum dan bukan perempuan," kata pengguna Twitter bernama Malak.

Baca: Tim Bola Voli Pontianak Mantap Tatap Porprov Kalbar

"Saya seorang (perempuan) Saudi dan saya bersumpah saya ingin mereka menghukum juga perempuan itu bersama lelaki itu. Tertawa-tawa, makan bersama di tempat kerja ... di mana batas-batas Anda?"

Namun ada juga yang menekankan bahwa hubungan kerja harus melampaui gender. Seorang pengguna Twitter Tarek Abd Alaziz menyerukan agar orang-orang, sesama rekan kerja, bisa "bercanda atau makan atau melakukan hal lain yang merupakan hal yang wajar dalam hubungan manusia".

Dan ia segera mendapat penentangan. Hammoud Alduhayian mengatakan bahwa "mengembangkan lapagan pekerjaan untuk perempuan Saudi di antara orang asing merupakan ambruknya kebiasaan, tradisi, dan nilai-nilai."

Tanggapan dari Mesir
Di Mesir, banyak orang terkejut atas kejadian itu dan bertanya-tanya bagaimana orang bisa ditangkap untuk apa yang mereka anggap sebagai video yang tidak berbahaya.

Mereka menunjuk ketidaksesuaian antara penangkapan itu dengan perkembangan terbaru ihwal hak-hak perempuan, seperti hak untuk mengemudi, menonton film dan lain-lain.

Presenter televisi Osama Gaweesh mengaku bingung dengan penangkapan itu, dia bertanya: "Bukankah (Putera Mahkota Saudi) Mohammed bin Salman menginginkan suatu Arab Saudi yang baru dan terbuka dengan konser dan bioskop serta pantai dan visi 2030?"

Sementara pengguna Mesir lainnya, Sonia, menyebut kejadian itu sebagai buah dari "ego yang rapuh" di kalangan pria Saudi.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved