Syuting di Pontianak dan Singkawang, Film Aruna dan Lidahnya Rekomendasi Buat Anak Muda Kalbar
Kali ini dalam sebuah film berjudul Aruna dan Lidahnya yang diangkat dari novel dengan judul yang sama karya Laksmi Pamuntjak
Penulis: Rizki Fadriani | Editor: Madrosid
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Bella
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kita sebagai orang Kalimantan Barat patut berbangga karena lagi-lagi Kalbar menjadi lokasi pembuatan film layar lebar yang dibintangi oleh artis ternama seperti Dian Sastrowardoyo, Oka Antara, Hannah Al-Rasyid, dan Nicholas Saputra.
Kali ini dalam sebuah film berjudul Aruna dan Lidahnya yang diangkat dari novel dengan judul yang sama karya Laksmi Pamuntjak yang rilis pada tahun 2014 lalu.
Film ini bercerita tentang kisah persahabatan empat orang yang berada di usia 30an.
Baca: Ini Yang Diakukan Kapolsek Mandor Bersama Porsonelnya Jumat Pagi
Aruna, Farish, Nad, dan Bono, mereka akan sama-sama melakukan perjalanan sambil mencicipi makanan nusantara, sambil berbagi cerita dan pandangan soal kuliner, persahabatan, urusan asmara, hingga berbagai isu yang sedang hangat di Indonesia.
Dalam film ini, Dian Sastrowardoyo berperan sebagai Aruna, seorang ahli wabah yang memiliki hubungan romantis dengan makanan.
Oka Antara berperan sebagai Farish, mantan teman sekantor Aruna yang tidak sengaja dipertemukan kembali.
Hannah Al-Rasyid berperan sebagai Nad, seorang kritikus kuliner dengan opini yang kuat dan tajam, tak hanya dalam hal kuliner.
Dan Nicholas Saputra berperan sebagai Bono, seorang koki sekaligus sahabat Aruna yang juga suka mencari kuliner baru untuk inspirasinya.
Film ini membuat kita hanyut dalam keseruan ngobrol banyak hal, sambil menyantap berbagai menu di meja makan.
Pokoknya komplit deh, karena film ini memiliki unsur drama komedi, namun juga memiliki bobot yang cukup berat dibanding film-film komedi Indonesia lainnya.
Film yang akan rilis pada 27 September 2018 ini disutradarai oleh Edwin, seorang sutradara yang sudah lebih dari 15 tahun berkecimpung di dunia film.
Meskipun di dalam novel ada banyak Kota yang menjadi seting cerita, hanya ada empat Kota yang dipilih jadi lokasi syuting, dua diantara ada di Kalimantan Barat yaitu Kota Pontianak dan Kota Singkawang, selain Surabaya dan Pamekasan.