Amelia Earhart, Pilot Perempuan Pertama di Dunia yang Nasibnya Berakhir Tragis

Amelia adalah perempuan pemberani, ia bahkan telah menerbangkan pesawat pada masa dimana banyak perempuan lain yang masih takut keluar rumah.

Penulis: Rizki Fadriani | Editor: Rizky Zulham
NET
Amelia Earhart 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Bella

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Meskipun saat ini, dunia sudah semakin terbuka, sehingga perempuan juga sudah banyak yang memiliki prestasi juga kesempatan yang sama dengan kaum laki-laki, tapi jaman dulu perempuan tidak seberuntung itu.

Meskipun di dunia penerbangan, khususnya profesi sebagai pilot umumnya masih diemban oleh kaum laki-laki, tapi sudah ada beberapa perempuan yang cukup beruntung, menjadi seorang pilot.

Sebut saja nama-nama seperti Sari Ardisa, Tania Artawidjaya, Patricia Yora, Soraya Syahnaz dan beberapa nama-nama lainnya yang merupakan pilot perempuan dari Indonesia.

Baca: Bawa Sabu, Polda Metro Jaya Ciduk Seorang Pilot dan PNS Kemenhub

Namun, tahukah kamu siapa sebenarnya pilot perempuan pertama di dunia yang telah berani terbang mengitari awan?

Dia adalah Amelia Mary Earhart, lahir pada 24 Juli 1897 dan kemudian wafat pada 2 Juli 1937, tepat 22 hari sebelum ulang tahunnya yang ke 40.

Amelia adalah perempuan pemberani, ia bahkan telah menerbangkan pesawat pada masa dimana banyak perempuan lain yang masih takut keluar rumah.

Amelia memulai karirnya, ketika menerima tawaran untuk bergabung bersama kru penerbangan menyebrangi atlantik pada 1928.

Bersama dengan pilot Wilmer Stultz dan mekanik Louis Gordon, Amelia menyebrangi Atlantik pada 18-19 Juni 1928.

Meskipun bukan Amelia yang memegang oanel kontrol pesawat tersebut, namun tetap saja ia menjadi perempuan pertama di dunia yang terbang melintasi Atlantik pada masa itu.

Sejak saat itu, banyak rekor penerbangan hebat yang dicetaknya, hingga akhirnya nasib Amelia berakhir tragis.

Pada 2 Juli 1937, Amelia terbang mengelilingi dunia bersama navigatornya, Fred Noonan, namun pesawatnya dinyatakan hilang saat melintas di Laut Pasifik, tepatnya diantara Lae, Papua Nugini dan Howland Island.

Angkatan Laut Amerika Serikat pun segera melakukan pencarian, namun jasad keduanya tidak berhasil ditemukan hingga saat ini.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved