Pastikan Kualitas Udara, Dinas PRKPLH Sambas Lakukan Penelitian

Ia menjelaskan, dengan dilakukannya penelitian tersebut. Maka akan diketahui sejauh mana kabut asap tersebut bisa membahayakan masyarakat.

Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ M WAWAN GUNAWAN
Kepala bidang pengendalian pencemaran kerusakan lingkungan dan konservasi SDA, Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Pemukiman Lingkungan Hidup Kabupaten Sambas Septiza, Senin (20/08/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak M Wawan Gunawan

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS,- Kepala bidang pengendalian pencemaran kerusakan lingkungan dan konservasi SDA, Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Pemukiman Lingkungan Hidup Kabupaten Sambas Septiza mengatakan, pihaknya akan segera melakukan penelitian mengenai kualitas udara yang ada di Kabupaten Sambas.

Menurutnya, pihaknya akan meneliti mengenai kualitas udara yang ada di Kabupaten Sambas. Apakah sudah berbahaya bagi kesehatan masyarakat atau sudah sejauh mana kabut asap tersebut membahayakan kesehatan masyarakat.

Baca: Pj Gubernur Kalbar Imbau Masyarakat Kalbar Jaga Keberagaman

Baca: Ada Lomba Lari Maraton di Kecamatan Tangaran, Rubaeti Nilai Sambas Bisa Jadi Gudang Atlet Kalbar

"Kita lakukan penelitian terdahulu," ujarnya, saat di temui di kantornya, Senin (20/08/2018).

Ia menjelaskan, dengan dilakukannya penelitian tersebut. Maka akan diketahui sejauh mana kabut asap tersebut bisa membahayakan masyarakat.

Dan dari hasil penelitian tersebut, pihaknya akan menyurati dinas-dinas terkait. Salah satunya adalah BPBD, Dinas Pendidikan dan Kesehatan Kabupaten Sambas.

Oleh karenanya, untuk saat ini ia menghimbau kepada masyarakat agar mengurangi aktifitas di luar rumah. Terutama untuk anak-anak, agar tidak banyak melakukan aktivitas di luar rumah pada saat kabut asap. Jikalau pun harus keluar rumah, ia meminta untuk menggunakan masker dan lain sebagainya.

"Kami menghimbau agar masyarakat mengurangi aktifitas diluar, karena terkait dengan secara visual ini kalau kita keluar rumah kita sudah melihat kondisi udara sudah mulai pekat, tidak bersih," tambahnya.

Menurutnya, sebetulnya secara visual sudah bisa dilihat dan dirasakan. Seperti apa saat keluar rumah sudah terlihat kabut asap.

Selain itu, ia mengatakan kalau keluar rumah mata juga sudah mulai perih bahkan sudah mulai tercium bau kebakaran atau bau asap pada saat menghirup udara. Itu menandakan bahwa kualitas udara sudah mulai tidak baik.

Untuk itu ia menambahkan, agat masyarakat mengurangi aktifitas diluar rumah. Terutama untuk aktifitas di luar rumah pada malam hari.

Sementara itu, saat coba ditanyakan apakah sekolah sudah bisa diliburkan? Ia mengatakan seharusnya sudah boleh diliburkan. Jikalau melihat kondisi yang seperti saat ini, atau bahkan jika lebih parah dibeberapa hari kedepan.

"Seharusnya sudah mulai boleh di liburkan seperti di Pontianak," tutupnya. (One)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved