Go-Jek Akan Bawa "Hapus Tuyul" ke Pontianak

Dia menjabarkan mitra Go-Jek yang terindikasi menggunakan GPS palsu akan mendapat notifikasi peringatan melalui ponselnya

Penulis: Nina Soraya | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK/LISTYA SEKAR SIWI  
CENDERAMATA - Alvita Chen Senior Manager Corporate Affairs Go-Jek menyerahkan cenderamata kepada Pemred Tribun Pontianak Ahmad Suroso, Rabu (15/8). 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Nina Soraya

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Manajement Gojek Indonesia melakukan kunjungan ke kantor Tribun Pontianak jalan Sungai Raya Dalam no 24 A Kubu Raya, Rabu (15/8/2018) siang.

Mereka yang hadir adalah Alvita Chen Senior Manager Corporate Affairs, Guntur Senior Associate Corporate Affairrs, dan Kamaluddin Arham City Head Area Pontianak. 

Alvita menjelaskan kunjungan ini dalam rangka silaturahmi pihak manajemen terhadap media. Selain itu kunjungan tersebut untuk mengenalkan gerakan #HapusTuyul. 

"Hapus Tuyul ini merupakan apalikasi untuk mengejar para pemakai fake GPS. Kita ingin ajak taubat. Gerakan Hapus Tuyul sudah kita launching di enam kota di antaranya, Jakarta, Medan dan Surabaya. Karena kita nilai enam kota ini penggunaan Fake GPS cukup parah," papar Alvita. 

Baca: Viking Khatulistiwa Sambut Gembira Kemenangan Persib Bandung di Piala Indonesia

Dia menjabarkan mitra Go-Jek yang terindikasi menggunakan GPS palsu akan mendapat notifikasi peringatan melalui ponselnya. Dan dalam tujuh hari mitra diberi kesempatan untuk menghapus aplikasi "tuyul" tersebut. Tujuh hari itu terhitung sejak Anda (mitra) mendapat notifikasi peringatan.

Selanjutnya jika mitra tersebut mengabaikan peringatan yang muncul dan tetap tidak menghapus aplikasi GPS palsu pada ponselnya, ia tidak akan bisa mencairkan bonus yang telah didapatkan. "Meski di aplikasi masih tertera ada bonusnya, tapi tetap tidak bisa dicairkan," lanjutnya.

Berikutnya tindakan yang akan diberikan yakni sampai ke tahapan suspend, jikalau tidak mengikuti ini. 

"Saat ini kami sedang menjalankan pilot project kebijakan di enam kota, nah besok (hari ini) Pontianak akan termasuk ke dalam enam kota tersebut. 

Maraknya kecurangan yang dilakukan yakni di mana driver menggunakan aplikasi " fake GPS" untuk mendapat penumpang meski berada jauh dari lokasi. Tentu ini merugikan konsumen karena mengacaukan estimasi waktu kedatangan driver. 

Baca: Gerindra dan Partai Koalisi Pendukung Prabowo-Sandi akan Bentuk Tim Pemenangan di Kalbar

Tak hanya itu saja, aplikasi "GPS palsu" ini juga digunakan untuk membuat order fiktif. Di mana dengan order fiktif ini pengemudi bisa meraup keuntungan bahkan tanpa harus beranjak dari tempatnya.

Dengan menggunakan aplikasi tuyul, para mitra taksi maupun ojek online ini tak perlu repot-repot melayani pelanggan.

Mereka tinggal membuat order fiktif, lalu order tersebut diterima dirinya sendiri dengan akun lain dan secara otomatis kendaraan yang terlihat pada GPS di aplikasi bergerak seolah-olah tengah melayani penumpang.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved