Tim PKM Dosen Fakultas Kehutanan Untan Ciptakan Teknologi Filter Air di Kawasan Gambut

Gusti yang sekaligus Dekan Fakultas Kehutanan Untan, multi media filter ini adalah teknologi yang dikembangkan oleh fakultas kehutanan Untan

Editor: Madrosid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/IMAM NUR SATRIA
Foto bersama Tim PKM dosen Fakultas Kehutanan UNTAN dan warga setempat dalam kegiatannya memberikan teknologi Multi Media Filter dikawasan Gambut, Jln. Panca Bhakti Kelurahan Batu Layang kecamatan Pontianak Utara, Minggu (12/8/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Nur Imam Satria

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Sebagai bentuk tanggung jawab dalam melaksanakan satu dari amanat Tri Dharma Perguruan Tinggi, tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Dosen fakultas kehutanan Universitas Tanjungpura Pontianak Dr. Emi Roslinda dan Dr. Gusti Hardiansyah melaksanakan kegiatan PKM teknologi Multi Media Filter (MMF) di Kawasan Gambutkelurahan Batu Layang, kecamatan Pontianak Utara, Kalimantan Barat, Minggu (12/08/2018).

Menurut Gusti yang sekaligus Dekan Fakultas Kehutanan Untan, multi media filter ini adalah teknologi yang dikembangkan oleh fakultas kehutanan Untan berkerjasama dengan fakultas teknik Untan.

Baca: Ini Niat Puasa Dzulhijjah Jelang Idul Adha 2018, Hari Pelaksanaannya Serta Keutamaan per Harinya

Teknologi ini dapat memfilter air di kawasan gambut di Jln. Pancha Bakti Kelurahan Batu Layang tersebut, dari air kolam yang berwarna kecoklatan dan berbau, menjadi jernih dan dapat dikonsumsi jika dimasak terlebih dahulu.

"Teknologi multi media filter ini sudah mencapai tahap MCK, artinya kalau untuk dikonsumsi perlu dimasak terlebih dahulu. Karena ph air dikawasan gambut ini kan 4 dan berkat alat MMF ini kita bisa capai ph 7," imbuh Gusti saat ditemui di kegiatan tersebut.

Dengan teknologi tersebut Gusti berharap, masyarakat setempat dan warga dapat menjaga serta memeliharanya dengan baik. Agar kedepan seluruh warga dan masyarakat setempat dapat merasakan pengaruhnya dalam jangka panjang.

"Harapan kita terkait pengabdian masyarakat teknologi MMF di kawasan gambut kelurahan batu layang kecamatan Pontianak utara ini, tentunya teknologi merupakan teknologi tepat guna yang bisa dijaga dan dipelihara oleh masyarakat sekitar khususnya RT 05 RW 13 dan 14 ini, sehingga bisa membantu mereka memanfaatkan air yang higienis," harap Gusti.

Dr. Emi selaku ketua Tim PKM dosen Fakultas Kehutanan pada program MMF ini juga memberi alasannya terkait dipilihnya warga Jln. Panca Bhakti kelurahan batu layang sebagai obyek dari kegiatannya sebagai kawasan gambut.

Baca: Jusuf Kalla Benarkan Bakal Ditunjuk Ketua Penasihat Kampanye Jokowi-Maruf Amin, Ini Tanggapannya

"Kami dari fakultas kehutanan Untan sebelumnya sudah mensurvey bahwa masih ada daerah di Pontianak belum tersentuh oleh PDAM,  dan wilayah disini jika musim kemarau kondisinya sangat sulit sekali dengan air bersih. Ditambah wilayah ini juga berdekatan dengan TPA sampah kota madya Pontianak, yang jika hujan dan air sungainya tercemar oleh limbah sampah. Jadi kita pilih lah kawasan disini sebagai program PKM multi media filter kita," ujar dosen fakultas kehutanan Untan tersebut.

Tanggapan serta sambutan baik datang dari warga setempat, selaku ketua RT 05 RW 13 jln panca Bhakti dalam bukit rel Chandramengatakan, bersyukur sekali dengan adanya bantuan alat ini, dan ia berharap setelah ini pemerintah juga bisa ikut membantu dalam membangun wilayahnya itu.

"Tentunya saya mewakili warga RT 05 RW 13 sangat bersyukur dan berterima kasih atas bantuan dari para dosen Untan, kami juga berharap pemerintah juga bisa ikut membantu setidaknya akses jalan yang lebih baik di daerah kami ini," tutur Chandra.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved