Kapuas Hulu Kekurangan Penyuluh Pertanian, Ini Pangakuan Dinas Pertanian
Menurutnya, saat ini jumlah penyuluh pertanian di Kabupaten Kapuas Hulu hanya 140 orang, dan sebelumnya ada 143 orang.
Penulis: Sahirul Hakim | Editor: Dhita Mutiasari
Laporan Wartawan Tribun Pontianak Sahirul Hakim
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAPUAS HULU - Kasi Tata Penyuluhan, Dinas Pertanian dan Pangan Kapuas Hulu, Abdul Samad menyatakan, saat ini Kabupaten Kapuas Hulu sangat kekurangan tenaga penyuluh pertanian. Dimana satu Penyuluh harus menangani 3 hingga 5 desa dalam melakukan pembinaan. Padahal semestinya setiap desa harus memiliki satu penyuluh pertanian.
"Harusnya memang seperti itu, satu desa mesti satu penyuluh pertanian. Tapi kami tak bisa, karena tenaga penyuluh pertanian kami sangat banyak kurangnya," ujarnya kepada wartawan, Kamis (9/8/2018).
Baca: 67 Titik Api di Kapuas Hulu, Ini Komentar Dandim 1206 Putussibau
Baca: Wew, Beli 3 Kotak Nugget Pisang Sang Pisang, Kamu Bisa Dapat Kupon Berhadiah HP, Buruan Guys!
Menurutnya, saat ini jumlah penyuluh pertanian di Kabupaten Kapuas Hulu hanya 140 orang, dan sebelumnya ada 143 orang.
Tapi terus berkurang karena pada masuk masa pensiunan.
"Kinerja dari penyuluh pertanian selalu digenjot, namun juga kasihan terhadap tenaga penyuluh pertanian tersebut, terutama tenaga penyuluh pertanian yang berasal dari Honor Daerah dan Tenaga Harian Lepas," ucapnya.
Apa lagi kata Samad, tenaga penyuluh hanya mengandalkan gaji saja untuk kesejahteraa. Sementara porsi kerja dengan penyuluh pertanian yang PNS sama saja.
"Setiap tahun kami selalu menganggarkan dana sebesar Rp 500 ribu untuk semua tenaga penyuluh pertanian dalam menunjang kinerjanya. Namun anggaran sebesar itu tidaklah cukup mengingat beban kerja mereka juga berat," ujarnya.
Seperti penyuluh pertanian yang bertugas di daerah perairan, ketika mereka mau melakukan pembinaan kepada masyarakat, dana Rp500 ribu sangat kecil. Biaya sepit saja sudah berapa, belum lagi untuk mereka beri materi dan sebagainya.
"Tugas menjadi penyuluh itu sangat berat, karena harus melakukan pembinaan kepada masyarakat, sehingga memunculkan satu produk unggulan. Sementara kesejahteraan penyuluh belum sesuai yang dikerjakan," ungkapnya.