Septian, Guru Honorer di Pontianak Juara 2 Lomba Microreaching Kimia Tingkat Nasional Tahun 2018

Lomba Micoteaching guru ini membutuhkan strategi dan manajemen waktu dalam penyampaian materi yang hanya 10 menit saja.

ISTIMEWA
Guru Honor Kimia satu di antara SMAN di Pontianak, Septian Triadi Syahputra, S.Pd (tengah) meraih juara 2 dalam kategori Lomba Microteaching Guru Kimia Tingkat Nasional Tahun 2018 di Universitas Islam Indonesia dalam kegiatan Chemistry Education Fair 4.0 di Yogyakarta, Sabtu (4/8/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ridhoino Kristo Sebastianus Melano

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - Guru Honorer Kimia satu di antara SMAN di Pontianak, Septian Triadi Syahputra, S.Pd meraih juara 2 dalam kategori Lomba Microteaching Guru Kimia Tingkat Nasional Tahun 2018 di Universitas Islam Indonesia dalam kegiatan Chemistry Education Fair 4.0 di Yogyakarta, Sabtu (4/8/2018).

"Disusul oleh SMA Negeri 2 Kediri sebagai 3 dan SMA Negeri 1 Karanganyar sebagai juara 1," katanya, Senin (6/8/2018).

Ia menuturkan, perlombaan ini adalah simulasi mengajar materi kimia yang dilaksanakan dalam waktu 10 menit terdiri dari bagian pembuka, inti dan penutupannya.

Dalam lomba microteaching guru kimia tingkat nasional tersebut, Septian sapaan akrabnya harus melakukan microteaching di hadapan dosen kimia Universitas Negeri Yogyakarta dan Universitas Islam Indonesia Yogyakarta selaku juri.

Baca: Gempa Guncang Lombok, Bupati Ria Norsan dan Rombongan Sore Ini di Jadwalkan Pulang ke Mempawah

Lomba Micoteaching guru ini membutuhkan strategi dan manajemen waktu dalam penyampaian materi yang hanya 10 menit saja.

Banyak penampilan serta media peserta yang bagus, tetapi karena kurang pandai mengatur waktu akhirnya tidak dapat nilai maksimal dari juri.

Baca: Masyarakat Menjalin Antusias Ikut Turnemen Gaplek dan Catur

"Lomba Microteaching guru ini adalah lomba yang keempat kali dilaksanakan dan alhamdulillah Septian mendapatkan juara 2," ungkapnya.

Ia juga mengungkapkan, seorang guru kimia sudah seharusnya siap dengan beberapa model dan strategi pembelajaran.

Seorang guru kimia harus pintar-pintar menyampaikan materi pembelajaran. Jika terlalu monoton, bisa-bisa siswa beranggapan bahwa belajar kimia itu sulit dan menegangkan.

Sayangnya, guru sering kali mengesampingkan model dan strategi pembelajaran saat menyampaikan materinya di kelas.

Pembelajaran kimia seharusnya disampaikan dengan kreatif. Sehingga bisa menggugah siswa untuk antusias dalam belajar.

Baca: Dandim Sanggau Pimpin Ucapara Komsos Kreatif, Tonton Videonya

Suasana belajar dan proses pembelajaran merupakan satu di antara faktor terpenting dalam keberhasilan peserta didik dalam pemahaman materi. Guru harus interaktif, keatif, dan inovatif.

Hal yang penting lagi, menurut alumni Universitas Muhammadiyah Pontianak ini, selama pembelajaran guru harus selalu memberikan apresiasi kepada siswa yang berani menjawab pertanyaan atau share ide.

”Ini adalah bentuk motivasi dalam pembelajaran yang mampu mengangkat rasa ingin tahu siswa dalam belajar,” tutur guru kimia yang melanjutkan S-2 di Universitas Tanjungpura Pontianak,” jelasnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved