Jaga Harga Komoditas Tetap Kompetitif, Sutarmidji Tegaskan Tak Boleh Ada Sekat Pemasok Tertentu
Sehingga ada penurunan yang signifikan dan ini akan terus pertahankan, bulan Agustus dan ini Midji perkirakan inflasi cenderung naik
Penulis: Syahroni | Editor: Dhita Mutiasari
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Syahroni
TRIBUNPONTIANA.CO.ID, PONTIANAK - Wali Kota Pontianak, Sutarmidji menerangkan sejatinya pihaknya berhasil menjaga harga sembako dipasaran dengan berbagai sistem yang dibangun oleh Pemkot Pontianak selama ini dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah.
"Untuk pengendalian harga di Pontianak tak cukup baik dan stok pangan kita cukup, artinya gejolak harga tidak terjadi dan ini dapat dilihat dari inflasi yang terjadi," ujar Midji saat diwawancarai, Sabtu (4/8/2018).
Baca: LIVE STREAMING Indonesia vs Timor Leste Piala AFF U-16 di Indosiar
Baca: Stok Pangan Aman, Hanya Telur dan Ayam Alami Kenaikan
Pada bulan Juni lalu inflasi Kota Pontianak masih disebutnya mencapai 1,4 karena saat itu ada perayaan hari besar agama Islam yaitu lebaran dan bulan Juli berikutnya inflasi yang terjadi di Pontianakhanha sebesar 0,4.
Sehingga ada penurunan yang signifikan dan ini akan terus pertahankan, bulan Agustus dan ini Midji perkirakan inflasi cenderung naik lantaran adanya Pesparawi.
"Kalau untuk telur dan ayam itu karena kita tidak boleh masok dari tempat tertentu. Kedepan seharusnya perbedaan tidak boleh ada sekat-sekat dan perusahaan tertentu yang menguasai pasar," ucapnya.
Kedepan ditegaskannya tidak boleh lagi ada pembatasan dan ia tegaskan biarkan saja perusahaan yang mau investasi terkait peternakan ayam, telur, ataupun penetasasn bibit ayam di Kalbar sehingga harga lebih kompetitif.
"Kalau ada yang mau investasi penetasasn, telur, atau ayam pedaging silakan. Proteksi perusahaan itulah yang membuat kelangkaan karena tidak terjadi persaingan. Kita harus berikan peluang bagi mereka yang mau usaha," tegasnya.