Pileg 2019
Peluang Partai Golkar di Kalbar pada Pileg 2019, Berikut Analisisnya Pengamat Politik Untan
Secara psikologis pemilih yang memenangkan paslon guburnur nomor dua akan memasang 'harga tinggi' untuk caleg-caleg dari kelompok mereka sendiri.
Penulis: Hamdan Darsani | Editor: Jamadin
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Hamdan
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Pengamat Politik Untan, Ireng Maulana menilai perolehan suara partai golkar di Kalbar sedikit banyak akan dipengaruhi oleh momentum pilkada 2018.
Jika dilihat dari fondasi hasil pilkada 2018 kemarin, beberapa kabupaten di Kalbar Partai Golkar akan mengalami kesulitan untuk mendapatkan suara, utama terhadap basis suara masyarakat pedalaman.
Secara psikologis pemilih yang memenangkan paslon guburnur nomor dua akan memasang 'harga tinggi' untuk caleg-caleg dari kelompok mereka sendiri.
Baca: Syabrawandi Berharap Anggota Paskibraka Kayong Utara ke Nasional
"Hal itu akan menyulitkan bagi caleg golkar untuk masuk ke sana," ujarnya.
Akan tetapi, ireng menilai hal tersebut akan dibayar dengan animo pemilih di basir pesisir, yang mungkin Golkar perolehan suaranya yang berada di batas minimal itu bisa lipatkan sampai 200 persen.
"Hal itu karena ada momentum dari pilgub 2018. Saya melihat secara optimis terhadap kinerja partai golkar jika dilihat dari tren penyelenggaraan pemiligan beberapa tahun belakangan," ujarnya.
Baca: Jaga Stamina dan Suara, Ini yang Dibawa Peserta Lomba Paduan Suara Remaja dari Salatiga
Ia juga menilian target penambahan jumlah kursi partai golkar di DPRD Provinsi Kalbar dari 9 Kursi ke angka 12 itu bukanlah target yang ambisius semata. Pada basis pesisir yang pada pemilu sebelumnya hanya mendapatkan satu kursi kemungkinan akan bertambah menjadi dua kursi.
"Saya pikir itu target yang riil. Karena ada animo dari pemilih dari masyarakat pesisir untuk kembali memilih caleg-caleg koalisi dari gerbongya Midji Norsan," pungkasnya.