Kapolres Tegur Keras Pembakar Lahan di Jelimpo
Segera saja dilakukan upaya pemadaman paksa oleh regu patroli gabungan. Kepada pemilik lahan, Kapolres berikan teguran keras
Penulis: Alfon Pardosi | Editor: Dhita Mutiasari
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Alfon Pardosi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, LANDAK - Menginjak musim kemarau yang berkelanjutan, membuat regu patroli Karhutla gabungan TNI, Polri, BPBD Landak harus bekerja lebih ekstra guna meminimalisir ancaman bencana kabut asap yang ditimbulkan dari Karhutla.
Banyaknya titik api (hot spot) yang terdeteksi melalui aplikasi satelit selama musim kemarau ini, membuat Kapolres Landak AKBP Bowo Gede Imantio gusar dan langsung turun ke lapangan pada Rabu (24/7/2018) siang.
Baca: Tentara Ini Rela Merangkap Jadi Guru di Kegiatan TMMD
Baca: Dandim Mempawah Gelar Turnamen Bola Volly di Lokasi TMMD
Dimana sebelumnya telah menerima informasi dari masyarakat, adanya oknum warga yang akan melakukan pembakaran lahan di wilayah Desa Temiang Sawi, Kecamatan Jelimpo.
Berdasarkan informasi itu, Kapolres Landak pun memimpin langsung regu patroli gabungan untuk mendatangi lokasi itu. Benar saja, tiba dilokasi ditemukan adanya oknum warga yang sedang melakukan pembakaran lahan.
Baca: Terkait Keberadaan Loading Ramp, Ini Desakan Yosep Heriyanto
Segera saja dilakukan upaya pemadaman paksa oleh regu patroli gabungan. Kepada pemilik lahan, Kapolres berikan teguran keras untuk tidak lagi melakukan pembakaran.
Kapolres juga mengancam akan menindak tegas terhadapnya, walau pun luasan lahan yang dibakar di bawah dua hektare. "Terkait bencana kabut asap, saya berharap lebih serius dan pro aktif," ujar Bowo.
Lanjutnya lagi, jangan pula hanya terpaku menunggu informasi melalui aplikasi satelit saja. "Rangkul semua elemen masyarakat, himbau dan berikan pemahaman yang jelas tentang dampak Karhutla," pintanya (alf).