Gelar Wisuda, Rektor IAIN Pontianak Usulkan Lulusan Terbaik Ikut Program Kuliah Lanjutan
Rektor IAIN Pontianak Dr Syarif MA mengatakan pihaknya akan mengusulkan para lulusan terbaik di IAIN Pontianak
Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Madrosid
Laporan wartawan Tribun Pontianak M Wawan Gunawan
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Rektor IAIN Pontianak Dr Syarif MA mengatakan pihaknya akan mengusulkan para lulusan terbaik di IAIN Pontianak untuk mendapatkan beasiswa dari Kementrian Agama, Sabtu (21/07/2018).
"Pertama yang terbaik itu akan kita usulkan ke Kemenag untuk ikut program lanjut kuliah yang gratis yang bekerjasama dengan UIN Jakarta dan UIN Yogyakarta," ujarnya.
Selain itu ia juga menyampaikan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) juga merupakan salah satu alat pertahanan bangsa, untuk menangkal ajaran-ajaran yang bisa merusak persatuan dan kesatuan bangsa.
Oleh karenanya, IAIN akan senantiasa adaptif untuk melakukan perubahan-perubahan dan turut menyampaikan pesan-pesan damai di masyarakat.
Baca: Kisahnya Viral! Pria dan Wanita Ini Saling Kirim Surat Selama 32 Tahun, Akhirnya Bertemu Sekali
"PTKIN itu adalah garda pertahanan NKRI dari segi sof pertahanannya, dari segi penyampaian ajaran. Karena menurut teori sosial itu agama itu bisa menjadi alat mobilitas tertinggi, artinya jika ajaran agama itu keras atau provokatif masyarakat bisa dengan mudah ikut terprovokasi," sambungannya.
Oleh karena itu, dalam kesempatan tersebut ia mengajak para wisudawan untuk memahami dan mendalami ajaran Islam wasatiyah yaitu Islam atau moderasi dalam Beragama dan berislam. Yaitu sikap pemahaman dan sikap menghargai setiap titik eksistensi.
Baik itu warna kulit, suku bangsa dan lebih-lebih dalam beragama. Artinya setiap orang punya hak untuk hidup dengan keyakinan dan eksistensi masing-masing dan itu di lindungi undang-undang.
Oleh karenanya alumni IAIN yang berbasis pengetahuan keagamaan itu harus menjadi suporter utama dalam hal tersebut.
Adapun tantangannya kedepan, Syarif mengatakan bahwa para alumni tidak hanya berharap kepada peluang untuk menjadi PNS. Untuk itu ia berharap para alumni bisa juga menciptakan lapangan kerja yang bisa menampung orang-orang lainnya dalam bekerja.
Selain itu, alumni juga memiliki tantangan untuk menjadi penengah dalam menanggapi isu-isu yang terjadi saat ini, seperti ujaran kebencian, atau orang yang tidak bisa menghadapi perbedaan yang ada.
Untuk itu ia berharap alumni bisa menjadi jalan tengah untuk mendamaikan dan tidak menjadi tokoh antagonis.