Millenial

Adil Itu Menerima dan Memberi Sesuai Porsi

Terkadang juga kita menganggap bahwa hidup ini tidak adil, ketika kita merasa bahwa kita tidak seberuntung orang lain.

Penulis: Rizki Fadriani | Editor: Dhita Mutiasari
Instagram/annathahir
Anna 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Bella

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Saat kita sedang menghadapi masalah, atau berada dalam kesulitan kita mungkin sering bilang bahwa Tuhan tidak adil. 

Terkadang juga kita menganggap bahwa hidup ini tidak adil, ketika kita merasa bahwa kita tidak seberuntung orang lain. 

Baca: Jelang HUT RI, Kecamatan Sengah Temila Gelar Rapat

Baca: Kontingen Tim Bumi Uncak Kapuas Andalkan Cabor Ini di Popda Provinsi

Kata "adil" seolah menjadi harapan setiap orang dalam hidupnya, menjadi kata kunci atas kebahagiaan yang diraih, sebaliknya sebagai kata makiaan atas hal buruk yang  menimpanya. 

Padahal adil sendiri merupakan sebuah kata yang memiliki banyak makna, karena adil tidak dapat kita artikan sama. 

Adil bukan berarti bahwa ketika temanmu cantik mestinya kamu juga cantik, atau temanmu jatuh kamu juga harus jatuh. Adil bukan berarti sama. 

Nah, buat para milenial sendiri adil itu apa sih dan seperti apa adil itu? 

Anna 
IG @annathahir

"Adil itu nerima atau ngasih sesuatu sesuai porsinya, proporsional, sesuai dengan hak nya nggak lebih nggak kurang. Nempatin sesuatu pada tempatnya, nggak condong ke satu pihak, dalam artian memutuskan sesuatu berdasarkan apa yang diperbuat. Memberikan sesuatu sesuai dengan usaha seseorang. Jadi adil itu nggak mesti sama. Seorang Albert Einstein aja mengatakan kira-kira begini, semua orang itu jenius, tapi jika kita nganggap seekor ikan itu punya kemampuan yang sama seperti monyet, bisa memanjat pohon, maka kita adalah seseorang yang bodoh. Maka adil itu memang bukan sama rata, jangan pernah menyamaratakan sesuatu dengan harapan untuk menegakkan keadilan, karena itu nggak akan mungkin terjadi. Nah, contohnya aja misalnya di kreta api atau di bus, lansia, wanita hamil itu nggak perlu berdiri kalau masih ada pemuda atau laki-laki yang muda di dalam kereta tersebut.  karena ya nggak bisa disamain dong, misalnya lansia dan wanita hamil nggak dikasi kursi karena dia menerapkan kata adil itu sama, berarti semua orang berhak mendapat kan tempat duduk yang sama. Contoh lain lagi misalnya ada dua orang mahasiawa yang lagi nyusun tugas akhir, ntah itu skripsi, tesis atau disertasi, nah dua orang ini tentunya punya usaha yang berbeda untuk mengerjakan tugas akhirnya, ntah itu dia yang satunya misalnya serius banget, fokus, konsen untuk ngerjain tugas akhirnya dan yang satunya lagi dengan usaha yang minimal, yang standar, tentunya mereka berdua ini akan dapat hasil yang berbeda. Tuhan ngga bakalan ngasi sesuatu yang baik kalau usaha kita nggak maksimal. Kita akan mendapatkan hasil sesuai dengan usaha kita,"

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved