Pilkada Serentak
Dikalahkan Kotak Kosong Versi Hitung Cepat, Ini Tanggapan Calon Wali Kota Makassar
Diketahui, pada Pilkada Wali Kota Makasar, hanya ada satu pasangan calon, yakni Munafri Arifuddin-Andi Rachmatika Dewi (Appi-Cicu).
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MAKASSAR - Fenomena kotak kosong yang menang melawan pasangan calon Munafri Arifuddin-Andi Rahmatika Dewi (Appi-Cicu) di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2018 masih ramai diperbincangkan.
Berdasarkan hitung cepat atau quick count Pilkada Makasar oleh beberapa lembaga survei menyatakan calon tunggal Munafri Arifuddin-Andi Rahmatika Dewi itu belum unggul dari kotak kosong, Rabu (27/6/2018).
Survei quick count dari Lembaga Survei Index Politika yang sudah masuk 100 persen, kotak kosong menang dengan 53,79 persen suara.
Sedangkan pasangan Appi-Cicu hanya mendapat 46,21 persen suara.
Keunggulan kotak kosong ini membuat calon tunggal batal menjadi wali kota dan wakil wali kota.
Hasil tersebut membuat pilkada akan kembali dilaksanakan tahun 2020 mendatang.
Meski begitu, calon Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin menyatakan jika pihaknya optimis bisa menang.
Dilansir TribunWow.com dari tayangan Metro Tv yang diunggah di akun YouTube, pada Rabu (27/6/2018), Munafri mengatakan hasil kemenangan itu harus menunggu hasil rekapitulasi resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Kendati demikian, dirinya menguraikan bahwa hasil hitung cepat atau quick count ini di luar ekspektasinya.
Menurut Appi (Munafri), hasil itu tidak sesuai dengan perhitungan yang sudah dilakukan tim pemenangannya.
"Tentu ini tidak sesuai ekspektasi kami. Menurut kami hasil quick count ini sangat berbeda dengan hasil yang kami miliki di data kalkulasi di posko. Tapi kita tetap tunggu hasil rekapitulasi dari KPU," kata Appi.
Dikatakannya, perbedaan hitungan antara versi hitung cepat dan timnya lumayan signifikan.
"Ada perbedaan-perbedaan yang lumayan sinifikan di angka-angka itu. Kalau menurut perhitungan, kami di angka 52 persen," terang dia.
Appi mengatakan jika hasil hitung cepat ini harus dicari pembandingnya.
Lebih lanjut, dirinya meyakini jika hasil perhitungan yang dilakukan oleh timnya lebih benar daripada hasil versi hitung cepat dari berbagai lembaga survei itu.
"Di dalam proses ini ada hal yang harus kita ketahui bersama, bahwa sampling di setiap TPS itu sifatnya sangat berbeda-beda. Saya meyakini apa yang kami lakukan di tabulasi itu adalah hal yang benar," tutup dia.
Diketahui, pada Pilkada Wali Kota Makasar, hanya ada satu pasangan calon, yakni Munafri Arifuddin-Andi Rachmatika Dewi (Appi-Cicu).