E-Book vs Papper Book, Dua Media Baca yang Sama Menariknya Bagi Tiara Santika
Keberadaan buku elektronik (e-book), bisa jadi alternatif lain dalam membaca. Sehingga tak melulu menatap lembar demi lembar kertas buku konvensional.
Laporan Wartawan Tribun Pontianak Ishak
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Perkembangan teknologi memungkinkan manusia punya lebih banyak pilihan saat hendak melakukan sesuatu. Termasuk dalam membaca.
Keberadaan buku elektronik (e-book), bisa jadi alternatif lain dalam membaca. Sehingga tak melulu menatap lembar demi lembar kertas buku konvensional.
Lalu mana yang lebih baik di antara ke duanya?. Buku elektronik atau buku konvensional?.
Baca: Boyman Berharap Raih 70 Persen Suara di Ketapang
"Dua-duanya menurut saya sangat penting. Tinggal balik ke pilihan masing-masing saja," nilai satu dari siswa SMA Mujahidin Pontianak, Tiara Santika (16), Rabu (27/06/2018).
Ia mengungkapkan, sebagai buah dari teknologi, e-book jelas menawarkan banyak hal menarik. Beberapa di antaranya yakni soal kepraktisan karena tersimpan dalam bentuk file-file saja.
Dengan demikian, memungkinkan setiap orang menyimpan banyak materi dalam jumlah super banyak. Syahdan mengaksesnya juga sangat mudah, karena bahkan bisa dilakukan lewat hanya sebuah perangkat smartphone di genggaman saja.
Meski demikian, dara berparas cantik ini menilai keberadaan e-book tak serta merta akan megeleminasi eksistensi buku konvensional. Lembar-lembar kertas dalam buku biasa, menurutnya, tak pernah kehilangan 'daya magisnya'.
"Saya sendiri, secara pribadi lebih suka buku biasa. Karenanya rasanya lebih dapat feel-nya saat membaca," lanjutnya.
Selain itu, e-book sendiri bukannya tanpa cela. Beberapa situasi yang biasa ditemuinya saat membaca e-book dari perangkat smartphone-nya adalah adanya beberapa hal yang dapat mengganggu konsentrasinya membaca.
"Biasanya kalau baca e-book itu, keganggu sama notifnya (notification - pemberitahuan). Itu biasanya buat konsentrasi jadi buyar," pungkasnya