Aneh! Buaya di Desa Ini Tak Melukai Manusia, Bisa Duduk hingga Berbaring di Punggungnya

Mereka dengan mudah bisa mendekati buaya-buaya itu, bahkan untuk duduk di atasnya.

Editor: Arief
National Geographic Indonesia
Ada hubungan mistik antara buaya dan desa Bazoule 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Tak sekadar sahabat manusia, di desa kecil di Burkina Faso ini, buaya direpresentasikan sebagai jiwa nenek moyang penduduknya.

Jadi jangan heran, jika Anda menemukan para penduduk di desa ini asyik berenang dengan buaya-buaya di sana.

Benar, penduduk Bazoule, desa yang terletak 30 kilometer dari ibu kota Ougadougou, berbagi kolam dengan lebih dari 100 predator ganas itu.

Menurut keterangan Pierre Kabore dalam sebuah wawancara, seperti dilansir dari National Geographic Indonesia, mereka sudah terbiasa dengan keberadaan buaya sejak kecil.

Mereka dengan mudah bisa mendekati buaya-buaya itu, bahkan untuk duduk di atasnya.

“Jika memiliki keberanian lebih, Anda bisa berbaring juga di sana. Tidak pernah ada masalah. Mereka adalah buaya-buaya suci dan tidak akan melukai manusia,” kata Kabore.

Selain dari pernyataan Kabore, menurut legenda setempat, hubungan manusia dengan buaya di desa itu sudah terjalin sejak abad ke-15 lalu.

Dengan adanya kolam tersebut, warga desa pun bisa menghilangkan rasa hausnya.

“Penduduk kemudian melakukan perayaan sebagai tanda terima kasih,” cerita Kabore.

Perayaan itu di kemudian hari dikenal sebagai Koom Lakre dan masih diselenggarakan tiap tahun hingga sekarang.

Warga desa membuat pengorbanan dan meminta buaya untuk mengabulkan permintaan mereka akan kesehatan, kemakmuran, dan hasil panen yang baik.

Lebih dari itu, buaya di Bazoule juga disebut punya hubungan mistis dengan desa tersebut.

“Mereka direpresentasikan sebagai jiwa nenek moyang kami. Jika salah dari mereka mati, maka akan dikuburkan selayaknya manusia,” tambah Kabore.

Masih dari Kabore, kabarnya, buaya akan menangis saat kemalangan akan menimpa desa. Jika sudah begitu, para tetua bertugas mengartikan tangisan itu lalu membuat permohonan untuk menangkal nasib buruk. (Gita Laras/National Geographic Indonesia)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved