Ziarah Warga Desa Lingga di Makam Kesultanan Batu Layang Pontianak
Ziarah kubur merupakan tradisi dalam setiap perayaan Hari Raya Idul Fitri, khususnya bagi masyarakat Dusun Sampang
Citizen Reporter
Warga Desa Lingga
Huzeini
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID.PONTIANAK - Ziarah kubur merupakan tradisi dalam setiap perayaan Hari Raya Idul Fitri, khususnya bagi masyarakat Dusun Sampang Baru Desa Lingga Kecamatan Sungai Ambawang Kabupaten Kubu raya.
Setiap tahunnya warga Dusun Sampang melakukan ziarah kubur di makam kesultanan Pontinak, tepatnya di Batu Layang Siantan.
Tradisi ini menjadi hal yang wajib bagi masyarakat Desa lingga, karena ziarah ini selain mencari barokah, juga membangun rasa kebersamaan antar masyarakat, baik itu anak-anak, pemuda ataupun tokoh masyarakat.
Baca: Kapolda Kalbar Tinjau Proses Gladi Resik Debat Publik Putaran Terakhir di Hotel Aston Pontianak
Selain itu ziarah kubur di makam kesultanan Pontianak juga merupakan bentuk penghormatan bagi Sultan Syarif Abdurrahman Alqadri selaku pendiri Kota Pontianak, karena beliau merupakan ulama besar di Pontianak.
“sudah sepatutnya kita mengenang jasa-jasa beliau dengan datang dan berziarah ke makam beliau” ujar Mubassyir Qulub selaku tokoh pemuda dan koordinator kegiatan tersebut, Rabu (20/6/2018).
Menurutnya kegiatan tersebut selain mengandung nilai-nilai relegius, tradisi ini juga memiliki keunikan tersendiri.
Dimana masyarakat Desa Lingga menggunakan Motor Air atau sering disebut Motor klotok dengan menempuh perjalanan sekitar 2 jam Lebih dari Desa lingga menuju Makam kesultanan Pontianak tersebut.
Sebagaimana diketahui Motor Air telah menjadi alat tranportasi utama bagi warga Desa lingga ketika mau ke kota sejak 15 tahun yg lalu.
Baca: Nyatakan Siap Hadapi Debat Ketiga, Gidot Beberkan Hal Ini
Selain itu Klkegiatan ziarah kubur itu juga merupakan bagian dari pengenalan siapa sebenarnya pendiri Kota Pontianak. Khususnya bagi anak-anak, karena itu terkait dengan sejarah Pontianak yang merupakan Ibu Kota Provinsi Kalimantan Barat.
Setelah ziarah dari batu layang kegiatan tersebut di lanjutkan ke Masjid Sultan Abdurrahman Kampung Dalam Pontianak untuk melakukan shalat berjamaah, sekaligus belajar sejarah singkat tentang pendiri kota Pontianak ini.
"Kegiatan ziarah kubur ini sendiri berlangsung setiap satu tahun sekali dengan jumlah peserta sekitar 500 orang dalam satu Motor Air, dan Insyaallah akan di koordinatori oleh pemuda Sampang Baru," ujar Mubassyyir Qulub.
Sementara itu Khuzeini salah satu tokoh pemuda juga menyampaikan sangat senang dengan agenda ini karena berkat kekompakan pemuda bisa mengakomodir keinginan masyarakat Desa lingga.