Pilkada Kubu Raya
Ini Pesan Pengamat FISIP Untan untuk Paslon Bupati-Wakil Bupati Kubu Raya
Kita berharap siapapun yang terpilih nantinya harus orang yang punya konsep dalam rangka membangun daerah itu.
Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Jamadin
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Rizky Prabowo Rahino
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Pengamat Politik FISIP Untan sekaligus Dekan FISIP Untan Pontianak, Drs Sukamto menitipkan pesan bagi kandidat pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Kubu Raya Periode 2018-2023 usai debat publik yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kubu Raya di Hotel Gardenia Resort and Spa, Jalan Ahmad Yani 2, Kabupaten Kubu Raya, Rabu (20/6/2018).
Simak pesannya dalam analisis berikut ini :
“Saya pikir pekerjaan rumah bagi semua calon pemimpin adalah untuk membangun daerahnya. Intinya siapapun menjadi pemimpin di suatu daerah maka dia harus punya konsep membangun daerah dimana dia memimpin tersebut.
Kalau di Kabupaten Kubu raya itu kan yang muncul adalah beberapa figur baru, walaupun ada salah satu kandidat itu mantan Bupati Kubu Raya periode 2008-2013 yakni Muda Mahendrawan.
Kita berharap siapapun yang terpilih nantinya harus orang yang punya konsep dalam rangka membangun daerah itu.
(Baca: Petugas Gabungan Polisi dan TNI di Tebas Kawal Ketat Logistik Pilgub Kalbar 2018 )
Kabupaten Kubu Raya merupakan daerah yang luas dan baru menurut saya. Infrastruktur masih banyak kurangnya, jadi memang saya pikir pembangunan infrastruktur di Kabupaten Kubu Raya menjadi pekerjaan rumah penting bagi siapapun dia yang akan terpilih menjadi kepala daerah.
Pelayanan kesehatan hampir menyeluruh terjadi di seluruh daerah memang perlu ditingkatkan, tak terkecuali di Kabupaten Kubu Raya. Itu memang kebutuhan rakyat yang sangat penting sekali, saya pikir tidak sekedar hanya di Kubu Raya saja. Kesehatan masyarakat jadi faktor utama yang diperhatikan bagi pemimpin yang akan datang.
Tapi saya menegaskan selain bidang kesehatan dan pembangunan infrastruktur, semua lini kehidupan masyarakat seperti bidang pendidikan, sosial-budaya dan lainnya juga menjadi tugas untuk dicarikan solusi guna pengentasannya.
Usai pemekaran dan ditetapkan sebagai Kabupaten, saya melihat hingga kini sudah terlihat pembangunan berlangsung dan ada di Kubu Raya. Walaupun saya menilainya pembangunan masih belum signifikan. Jadi masih perlu perhatian lebih serius lagi untuk pembangunan infrastruktur itu.
(Baca: Ikke Nurjanah dan Kristina Goyang Simpatisan Midji-Norsan di Lapangan Sepakbola Gabsis Sambas )
Kalbar secara keseluruhan terkait rentang kendali itu kan banyak dialiri oleh daerah aliran sungai. Pemekaran wilayah dan daerah kalau bisa dilakukan dan diupayakan menurut saya adalah hal yang penting. Bisa saja pemekaran tetap berlanjut di wilayah Kubu Raya ke depan untuk memutus rentang kendali wilayah yang luas dan kontur wilayah yang beragam.
Janji-janji politik setiap kandidat pasangan calon adalah hal yang baik. Jangan negatif thinking bahwa seolah-olah janji politik adalah bohong. Namun, perlu penegasan bahwa janji politik yang sebenarnya adalah program-program kerja yang akan dilakukan oleh setiap kandidat.
Ketika program kerja sudah diprogramkan, maka konsekuensi logisnya adalah harus melaksanakan program itu. Oleh karena itu siapapun dia yang terpilih nanti, pesan masyarakat bahwa orang itu harus mampu merealisasikan program-program yang dicanangkannya.
Saya berpesan ke masyarakat sebagai pemilih atau calon pemilih perdana adalah jangan golput atau tidak menunaikan hak suara politiknya. Karena hak suara kita menentukan nasib bangsa ke depan.
Jadilah pemilih yang cerdas artinya dalam menentukan pilihan kita berdasarkan pada hal-hal bersifat rasional dan logis. Rasional dan logis itu yakni dasar pertimbangannya adalah program kerja dan sebagainya. Bukan sukunya, bukan agamanya, bukan kelompoknya dan bukan golongannya.”