Wabup Hadiri Buka Puasa Bersama Dengan Anak Yatim dan Kaum Dhuafa

Acara tersebut merupakan dalam rangka memperingati hari jadi Kota Putussibau ke 123 tahun, dan kelahiran Pancasila ke 73 tahun.

Penulis: Sahirul Hakim | Editor: Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ SAHIRUL HAKIM
Wakil Bupati Kapuas Hulu Antonius L Ain Pamero bersama istrinya saat membagikan santunan ke anak yatim dan kaum dhuafa, di Taman Alun Putussibau, Jumat (1/6/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Sahirul Hakim

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAPUAS HULU - Menghadiri acara buka puasa bersama dengan anak yatim dan kaum dhuafa, Wakil Bupati Kapuas Hulu Antonius L Ain Pamero berharap agar semakin tumbuh jiwa dan semangat kebersamaan, kepedulian kepada sesama, yang pada akhirnya akan memperkokoh semangat persatuan dan kesatuan bangsa.

Baca: Peringati Hari Jadi Putussibau ke 123, Pemda Bagikan Santunan ke Anak Yatim dan Kaum Dhuafa

Acara tersebut merupakan dalam rangka memperingati hari jadi Kota Putussibau ke 123 tahun, dan kelahiran Pancasila ke 73 tahun.

Dimana berlangsung di Taman Alun Putussibau, Jumat (1/6/2018).

"Seiringan dengan suasana bulan ramadan 1439 H, maka pemerintah kabupaten Kapuas Hulu mengadakan kegiatan buka puasa bersama, dengan mengundang anak yatim dan kaum dhu'afa," ujarnya.

Baca: Ini Wilayah Kabupaten Kapuas Hulu Yang Sedang Dilanda Banjir

Antonius menjelaskan, berdasarkan data undangan yang tersebar anak yatim yang diundang sebanyak 170 orang, dan kaum dhu'afa ada 700 orang, tersebar di beberapa kecamatan sekitar kota putussibau dan kedamin.

"Kami menyadari bahwa, kegiatan ini belumlah mampu mengatasi permasalahan ekonomi masyarakat, akan tetapi setidaknya kita sudah berupaya untuk meringankan beban saudara-saudara kita yang kurang beruntung, untuk bisa menikmati berbuka puasa bersama dalam suasana yang penuh keakraban dan kekeluargaan serta berbagai rasa," ucapnya.

Wabup berharap, semoga susana kebersamaan ini, akan menjadi modal dalam menjalani berbagai aktivitas kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Dalam upaya kita membangun bangsa ini, menjadi sebuah bangsa yang lebih sejahtera, berdaya saing dan harmonis, serta bermartabat, kita harus kembali kejati diri sebagai bangsa yang santun, berjiwa gotong royong, dan toleran, sebagaimana falsafah hidup bangsa indonesia," ungkapnya. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved