Ketua DPW LDII Kalbar Ajak Perkuat Ideologi Pancasila

Pancasila merupakan sebuah Idiologi yang menjadi dasar Negara Indonesia, yang mana Indonesia sendiri terdiri dari berbagai suku bangsa dan agama.

Penulis: Ferryanto | Editor: Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ ISTIMEWA
Ketua DPW LDII Kalbar, Susanto 

Laporan Wartawan tribun Pontianak, Ferryanto

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH- Hari ini merupakan hari libur Nasional dalam memperingari Hari Lahir Pancasila di Indonesia.

Pancasila merupakan sebuah Idiologi yang menjadi dasar Negara Indonesia, yang mana Indonesia sendiri terdiri dari berbagai suku bangsa dan agama.

Baca: Pimpin Upcara Hari Lahir Pancasila, Kapolres Mempawah Tegaskan Hal Ini

Ketua DPW LDII Kalimantan Barat Susanto saat di temui Tribun Pontianak pada Jumat (01/06/2018) mengatakan bahwa, dalam Idiologi Pancasila yang menjadi Konsessus Negara Indonesia, tidak ada satupun nilai dan silanya yang bertentangan dengan ajaran agama Islam.

Baca: Kemendes Bantu 10 Komputer Untuk SMA di Seponti Jaya

"Nilai - nilai Ketuhanan, kemasyarakatan, persaudaraan, persatuan, keadilan, semuanya tidak ada satu pasal atau sila dalam Konsesus di Pancasila itu yang bertentangann dengan agama Islam, malah Justru semuanya memperkuat, saya tegaskan disini tidak ada yang bertentangan dengan Pancasila," tegasnya.

Dalam moment ini, Hari Lahirnya Pancasila Susanto mengajak genersai saat ini untuk memperkuat Ideologi ini, dengan cara menambah dengan penguasaan dan pemahaman yang baik, pemahaman agama yang secara penuh, Komperhensif dan mempelajarinya tidak boleh sepotong - sepotong.

Kemudian, Susanto menilai bahwa untuk potensi Paham Radikalisme dan Terorisme di Indonesia tetap terbuka Lebar, karena paham ini masuk bukan hanya dengan orang datang, namun dengan majunya teknoogi informasi sangat terbuka lebar disaat ini, sangat memungkinkan paham - paham ini masuk ke Indonesia.

"Maka dari itu mulailah dari proteksi diri dari lingkungan keluarga, mulailah dari hal yang kecil dan saya juga meminta kepada pihak pemerintah agar lebih gencar mengadakan kegiatan gerakan - gerakan anti Radikalisasi, anak - anak usia sekolah harus di perkenalkan dan bagaimana untuk mencegah paham ini," ungkapnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved