Jelang Real Madrid Vs Liverpool. Juergen Klopp tak Takut Pengalaman Real Madrid

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Bermain di partai final sekelas Liga Champions, membutuhkan persiapan yang matang.

Tidak hanya fisik, persiapan mental dan pengalaman sepertinya akan menentukan hasil akhir pertandingan.

Final Liga Champions musim 2017/2018 semakin dekat.

Berdasarkan catatan TribunBatam.id, perjalanan kedua tim di Liga Champions, Real Madrid sedikit diunggulkan dari lawannya, Liverpool dari sisi pengalaman.

Para pemain Madrid bisa dikatakan berpengalaman bermain di partai final.

Cristiano Ronaldo misalnya, sudah 6 kali tampil di partai final, 4 diantaranya di final Liga Champions dan dua final Piala Eropa.

Enam final itu, mega bintang asal Portugal keluar sebagai juara sebanyak 4 kali, tiga di Liga Champions (2008, 2016, 2017) dan satu di Piala Eropa (2016).

Dua lainnya berakhir kekalahan yakni final Liga Champions musim 2008/2009 saat Manchester United dipecundangi Barcelona dan Portugis kalah dari Yunani di final Piala Eropa 2004.

Para pemain Madrid asal Spanyol, seperti Sergio Ramos juga sudah tampil di dua final Piala Eropa dan satu final Piala Dunia.

Tony Kross juga bagian dari sukses timnas Jerman saat menjuarai Piala Dunia 2014 di Brazil dan pernah tampil di final Liga Champions semasa masih di Bayern Munchen.

Susunan pemain Madrid tidak banyak berubah ketika menjuarai Liga Champions dua musim berturut-turut (2016, 2017). Jadi bisa dipastikan secara mental mereka sudah terasah.

Total pemain Madrid sudah mencatatkan penampilan di partai final baik bersama timnas maupun klub sebanyak 46 kali.
Berbanding terbalik dengan skuat Liverpool yang belum ada satupun berpengalaman bermain di partai final.

Emre Can memperkuat Jerman di Piala Dunia 2016 di Brazil tapi ia tidak turun di partai puncak melawan Argentina.

Pengalaman pelatih juga memihak El Real. Zinedine Zidane sudah merasakan 5 kali bermain di partai puncak, tiga Liga Champions, dua Piala Dunia.

Tiga Liga Champions, satu sebagai pemain (2002) dan satu sebagai asisten pelatih (2016) dan sebagai pelatih (2017).