Liga 1 Indonesia

Menpora Angkat Suara Soal Kontroversi Gol di Laga Persela Lamongan vs Persija Jakarta

Dari rekaman video terlihat, Diego mencetak gol dengan menggunakan tangan kirinya setelah memenangi duel dengan kiper Persija, Daryono

Editor: Nasaruddin
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Menpora Imam Nahrawi (kemeja putih) saat penandatanganan dokumen Pakta Integritas perwakilan klub sepakbola dalam acara Workshop Piala Kemerdekaan 2015 di Jakarta Selatan, Jumat (3/7/2015). Turnamen sepakbola Piala Kemerdekaan 2015 akan dimulai pada tanggal 1 Agustus dan diikuti oleh 19 klub sepakbola divisi utama. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, angkat bicara terkait gol tangan yang diciptakan oleh pemain Persela Lamongan, Diego Assis, saat menghadapi Persija Jakarta dalam laga kesembilan Liga 1 2018 di Stadion Surajaya, Lamongan, Minggu (20/5/2018).

Gol tersebut disahkan oleh wasit Annas Apriliandi saat laga memasuki menit ke-84.

Dari rekaman video terlihat, Diego mencetak gol dengan menggunakan tangan kirinya setelah memenangi duel dengan kiper Persija, Daryono.

Imam mengatakan bahwa ia sudah mendapatkan laporan adanya kejadian tersebut dan ia sangat menyesali itu.

Imam lebih menyesali kepada kepemimpinan wasit asal Jawa Barat itu yang mengesahkan gol dari Diego.

Baca: Bobol Gawang Persija, Ini Komentar Pemain Persela Lamongan Diego Assis

Baca: Bos Persija Bicara Soal Wasit Laga Persela vs Persija, Netizen Juga Sebut Persib

Baca: Gol Kontroversial Tangan Diego Assis ke Gawang Persija yang Masih Misteri

Baca: Persija Resmi Tinggalkan SUGBK, Ini Pilihan Home Base Stadion Baru

Padahal hakim garis sudah mengangkat bendera bahwa ada pelanggaran yang terjadi di sana.

Pria asal Bangkalan, Madura, itu meminta kepada Komite Disiplin (Komdis) PSSI untuk mengambil keputusan yang tegas.

Bila memang terbukti ada kejadian yang ganjal, Imam mendukung Komdis PSSI menjatuhkan hukuman kepada wasit tersebut.

"Kata kuncinya penegakan disiplin. Komdis PSSI harus tegas. PSSI tidak boleh diam. Jangan semuanya dilimpahkan ke pemerintah karena ini urusan profesional," kata Imam di Jakarta, Senin (21/5/2018).

"Urusan regulasi yang harus diterapkan oleh mereka karena mereka yang buat. Pemerintah tidak pernah berhenti untuk mendukung tetapi jangan biarkan para suporter kecewa."

"Klub kemudian saling tuduh sama lain karena kepemimpinan wasit yang dianggap tidak profesional. Berilah sanksi kepada wasit itu kalau memang tidak profesional," ucap Imam menambahkan.

Imam melanjutkan, seharusnya wasit Annas bisa berkomunikasi terlebih dahulu dengan hakim garis yang jarak pandangannya lebih terlihat di posis Diego dan Daryono.

Apalagi hakim garis itu sudah mengangkat benderanya.

Imam juga meminta agar Komdis PSSI bisa segera memanggil wasit tersebut dan menghukumnya.

Sebab, tragedi tersebut sangat mencoreng fair play dalam dunia sepak bola Indonesia.

"Panggil dan berilah sanksi. Tidak hanya kepada wasit tetapi juga pelaku kekerasaan siapapun yang melanggar di lapangan dan jangan kasih sanksi uang," kata Imam.

"Kalau pemain misalnya mungkin gak boleh bermain selama sekian tahun. Wasit jangan memimpin pertandingan dan sekali lagi Komdis harus tegas, jangan pilih kasih," ucap Imam mengakhiri.

Sumber: BolaSport.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved