Ramadan 1439 H
Ustaz Sardiawan Umar: Dua 'Kunci' Menyambut Ramadan
Ustaz Sardiawan Umar yang juga Pimpinan Ponpes Tahfizh Qur'an Misbah Al Mizan Pontianak, mengatakan setidaknya ada dua kunci utama
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Zulkifli
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Umat Islam bersiap menyambut awal Ramadan 1439 Hijriyah pada, Kamis (17/5/2018).
Umat Islam tentunya dianjurkan untuk mempersiapkan diri, agar selama di bulan Ramadan ini betul-betul, dijadikan ladang amal bagi orang-orang yang berpuasa.
Ustaz Sardiawan Umar yang juga Pimpinan Ponpes Tahfizh Qur'an Misbah Al Mizan Pontianak, mengatakan setidaknya ada dua kunci utama yang mesti dipersiapkan untuk menyambut Ramadan.
Baca: Jelang MotoGP Prancis, Marc Marquez Tegaskan Punya Mental Baja
Ia menjelaskan istilah menyambut kedatangan bulan suci Ramadan, disebut tarhib Ramadan asal katanya, rahaba, yurahibu, tarhiban yang bermakna tanah yang lapang. Maka dalam menyambut Ramadan mesti dengan hati yang lapang.
"Sebab berapa banyak saat ini, banyak yang mengaku Islam,beriman kepada Allah SWT, tapi hatinya tidak lapang ketika datang bulan Ramadan. Maka mesti ada persiapan untuk menyambut Ramadan," jelasnya kepada Tribun Selasa (15/5/2018)
Persiapan ini sebagai bentuk kegembiraan, dan sukacita, dengan masuknya bulan Ramadan. Maka dibutuhkan kesiapan diri untuk meraih 'medali ketakwaan' sebagai tujuan dari puasa Ramadan.
Ustaz Sardiawan mengatakan adapun persiapan pertama yang mesti dilakukan, dalam rangka memasuki Ramadan yakni meluruskan niat.
Orang yang berpuasa di bulan Ramadan mesti karena panggilan Iman.
Maka yang disebut kewajiban berpuasa didalam dalam Al Qur'an dalm Surah Al Baqarah Ayat: 183 yakni orang-orang yang beriman.
"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kamu bertakwa” (QS. Al Baqarah: 183)
Namun lanjut Sardiawan ternyata panggilan iman saja tidak cukup agar maksimal dalam menjalankan ibadah di bulan Ramadan.
"Sebab jika hanya kerena panggilan iman saja dia puasa Ramadan, maka yang terjadi seperti fenomena sekarang ini. Awal Ramadan pasti penuh salat tarawih, mereka semangat, pertengahan dan akhir Ramadan mereka melemah. Kenapa ? karena hanya mengandalkan panggilan iman. Iman kita kadang naik kadang turun. Lagi awal semangat pertengahan mulai malasan," Kata alumni MAN 2 Pontianak ini.
Kemudian kunci yang kedua sesuai anjuran Nabi Muhammad SAW, yakni muhasabah atau instropeksi diri, sekaligus mencari ridha Allah SWT.
Baca: Ini Penjelasan Kapolresta Mengenai Jaringan Teroris
"Jadi kita mesti introspeksi diri. Ramadan tahun lalu, kira-kira apa kekurangan. Misalnya tarawihnya ngak full tahun ini harus full. Tahun lalu kita tidak hafal Al-Quran tahun ini harus hafalan Qur'an. Tingkatkan ibadah
dan itu diniatkan untuk mendapatkan ridha Allah," ungkapnya