Keren Abis! Siswa SMAN 4 Pontianak Ini Ciptakan Casing Hp yang Bisa Isi Daya Sendiri
Pesatnya perkembangan era digital ditandai pula dengan pola budaya masyarakat yang kian lekat dengan teknologi.
Laporan Wartawan Tribun Pontianak Ishak
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Pesatnya perkembangan era digital ditandai pula dengan pola budaya masyarakat yang kian lekat dengan teknologi. Satu di antaranya adalah smartphone, yang selalu di bawa ke mana - mana oleh semua orang.
Terutama generasi muda saat ini. Generasi millenial yang begitu 'keranjingan' beraktivitas di dunia maya lewat perangkat gadget seperti smartphone.
Syarif Abis Haiqal Nazar (16), Siwa Kelas X IPA 1 SMAN 4 Pontianak inipun lantas berinovasi menciptakan sebuah casing smartphone yang bisa mengisi daya sendiri. Memungkinkan para 'penggila' gadget tak perlu khawatir kehilangan asupan sumber power di perangkatnya.
Baca: Manfaatkan Energi Besar Dalam Diri, Ini yang Dilakukan Asyifa Nurlida Bisa Produktif dan Inovatif
"Ini casing yang biasa digunakan pada banyak smartphone. Tapi kami tambahkan sebuah panel surya sebagai sumber pengisi daya smartphone tersebut," ujarnya, saat dijumpai di sela-sela agenda Lomba Kreativitas dan Inovasi 2018, Sabtu (12/05/2018).
Karya inipun lantas diperlombakanny di event yang digawangi Himpunan Mahasiswa Teknik Industri (HMTI) Fakultas Teknik (FT) Untan itu.
Dalam event ini, karyanya itupun bahkan berhasil mendulang prestasi membanggakan, inovasi terbaik di posisi tiga.
Peralatan yang dinamainya Casonel (Casing Solar Panel) ini, diakuinya terinspirasi dari tas ransel di Australia yang bisa mengecas daya pada perangkat elektronik di dalamnya. Alat tersebut, katanya, umumnya digunakan untuk mengisi daya otomatis saat berada di gedung-gedung tinggi.
"Saya berfikir, kenapa tidak digunakan untuk hal lebih praktis. Jadi saya terfikirkan konsepnya untuk diterapkan di casing handphone, karena pasti dibawa ke mana-mana oleh semua orang," lanjutnya.
Alat inipun bisa menjadi solusi praktis yang sangat ekonomis. Apalagi, katanya, ada kecenderungan generasi muda saat ini tidak lepas dari smartphone.
Tapi pada saat bersamaan, semakin banyak smartphone yang ada, berarti pula semakin besar daya yang akan digunakan. Sementara pada sisi lain, ada biaya yang harus dikeluarkan dalam upaya penyediaan energi listrik.
"Jadi alat ini bisa menjadi solusi yang praktis sekaligus ekonomis," pungkasnya.