Citizen Reporter

Digugat Pemuda Pontianak Utara, Ini Jawab DPRD Kota Pontianak Amelia Atika

Masih banyak masyarakat kita yang ketika pileg atau pilkada transaksional mau memilih siapa yang paling banyak ngasi uang.

Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID / WAWAN GUNAWAN
Foto bersama peserta dan pemateri seusai Diskusi, Minggu (6/05/2018) 

Laporan Citizen Reporter

Koordinator FP3, M Holil 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK- Hadir sebagai fanelis dalam acara Dialog Publik dengan tema "Menyingkap problematika lambannya pembangunan kawasan Pontianak Utara", Minggu (6/5/2018).

Beberapa Anggota DPRD dan Tokoh masyarakat dan pemuda saling bergantian memberi tanggapan kepada pada audiens.

Salah satunya adalah Amelia Atika, Anggota DPRD kota Pontianak yang kebetulan juga dari Dapil Utara, yang saat ini dipercaya untuk duduk di Komisi D.

Dalam dialog tersbut Amelia menyampaikan bahwa pada dasarnya anggota DPRD sudah berkerja semaksimal mungkin dan memperjuangkan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat pontianak utara.

Hanya saja keputusan dan kewenang tetap ada ditangan eksekutif dalam hal ini pemerintah kota mengenai realisasi pembangunan kawan utara.

(Baca: Xenia Tabrakan dengan Strada Renggut Korban Jiwa, Kapolsek Beberkan Kronologinya )

Amelia juga menambahkn selain anggota dewan yg melakukan pengawalan. Maka lewat forum dialog seperti ini masyarakat beserta para pemuda dan tokoh harus tetap menyuarakan kepada pemerintah terhadap apa yang menjadi tuntutan warga Pontianak Utara.

"Saya apresiasi terhadap kegiatan seperti ini dengan demikian masyarakat juga bisa menyuarakan apa-apa yang menjadi keluhan dan kebutuhan masyarakat kepada para anggota dewan dan pemerintah" ujarnya.

Senada dengan Amelia, H Dedi Junaidi Anggota DPRD yang saat ini duduk dikomisi B juga menyampaikan, bahwa ia bersama rekan-rekan anggota dewan lainnya juga kerap membahas dan menyuarakan mengenai pembangunan kawasan pontianak utara dalam setiap kesempatan rapat namun karena keterbatasan kewenangan dirinya tak punya kekuatan mendorong lebih jauh, sebab realisasi pembangunan tetap ada ditangan eksekutif.

"Kita dan teman-teman selalu mendorong pembangunan kawasan Pontianak Utara, tapi kewenangan kita terbatas. Karena realisasi tetap berada di tangan eksekutif," ujarnya dalam pengantar dialog.

Berbeda dari beberapa fanelis lainnya, Tokoh masyarakat Pontianak utara H Fauzi dalam dialog tersebut justru menyingnggung soal karakter sebagian masyarakat yang kehilangan kecintaannya terhadap kampung halamannya. 

(Baca: Dikira Anak Kucing, Setelah Kardus Dibuka Ternyata Bayi, Tonton Videonya )

Hal itu menurutnya ditandai dengan adanya transaksional saat pilkada atau pemilihan legislatif

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved