Ekspedisi Jelajah Rimba Ungkap Cerita Rakyat yang 'Tersimpan Rapat' dari Situs-situs di Kalbar

Ekspedisi Jelajah Rimba Sosial 2018 Mapala Enggang Gading IAIN Pontianak ungkap sejumlah hal menarik.

Penulis: Ishak | Editor: Madrosid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID / ISHAK
Anggota Ekspedisi Jelajah Rimba Sosial 2018, Mapala Enggang Gading IAIN Pontianak, berpose dengan latar situs batu pengantin, di desa Tenguwe, Landak, beberapa waktu lalu.  

Laporan Wartawan Tribun Pontianak Ishak

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Ekspedisi Jelajah Rimba Sosial 2018 Mapala Enggang Gading IAIN Pontianak ungkap sejumlah hal menarik.

Tentang kearifan lokal dan cerita rakyat yang mungkin sejauh ini 'tersimpan rapat'.

"Ada banyak hal menarik yang kami temukan dari ekspedisi ini. Sesuatu yang awalnya mungkin tidak terpikirkan oleh kami semua," ungkap koordinator lapangan Ekspedisi Jelajah Rimba Sosial 2018, Arif Setiawan (21), Senin (7/5/2018).

Baca: Ular dan Dahan Jadi Penyebab Padamnya Listrik di Sekadau

Ekspedisi ini sendiri menyasar lokasi di Dusun Singaraja, Desa Tenguwe, Kecamatan Air Besar, Kabupaten Landak.

Selama hampir sepekan di medio Maret lalu, banyak aspek-aspek unik yang menurutnya menarik didalami di desa ini.

Menurut mahasiswa semester 6 prodi Ilmu Alquran dan Tafsir Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah IAIN Pontianak baik dari sisi demografi masyarakatnya, tradisi dan kearifan lokal di desa ini sangat menarik. Bahkan, timnya pun berkesempatan mengunjungi situs-situs khas masyarakat yang ada di sekitar lokasi dusun.

Situs-situs ini, katanya, sarat makna filosofis. Bertalian dengan cerita rakyat sarat akan akar budaya masyarakat setempat sendiri.

Dua di antaranya adalah situs batu pengantin, dan juga goa Ta'ang Baii. Dua tempat ini jadi lokasi dengan kearifan lokal yang penuh dengan hikayat rakyat bermakna dalam.

"Goa Ta'ang Baii dan batu pengantin itu, menurut masyarakat setempat, ada ceritanya sendiri. Cerita-cerita rakyat itu penuh dengan makna filosofis yang sangat dalam, dan juga sedikit kisah tentang sejarah masyarakat di situ," sambungnya.

Menurut beberapa versi, katanya, goa Ta'ang Baii dulunya adalah rumah tempat tinggal seluruh masyarakat di desa tersebut. Namun, hikayatnya mengutarakan bahwa akibat satu kejadian alam, rumah itu tertimbun dan hanya menyisakan ruang serta tiang pilar yang kini membatu.

"Konon gua ini sangat panjang, sepanjang rumah masyarakat adat zaman dulu. Ada jendelanya, dan beberapa batu memang terlihat seperti pilar-pilar rumah zaman dahulu" ungkapnya penuh kekaguman.

Baca: Ditemukan, Inilah Identitas Nelayan Yang Tewas Tenggelam di Serawai

Saking dalamnya, butuh waktu cukup lama dan nyali tinggi menyusuri tiap lorongnya. Belum lagi penghuni goa yang mungkin tak umum.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved