Mellenial
Merayakan Kelulusan dengan Pakaian Adat
Banyak cara yang biasanya dilakukan siswa sebagai selebrasi atas keberhasilan mereka selama tiga tahun menempun pendidikan dibangku sekolah.
Penulis: David Nurfianto | Editor: Dhita Mutiasari
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ana Sesar Andani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,PONTIANAK- Bertepatan dengan hari pendidikan kemarin (2/5) siswa SMA yang duduk dikelas XII juga ikut merayakan kelulusan mereka.
Banyak cara yang biasanya dilakukan siswa sebagai selebrasi atas keberhasilan mereka selama tiga tahun menempun pendidikan dibangku sekolah.
Baca: Hebat! 4 Siswa SMKN 1 Teluk Keramat Raih Nilai 100 Mata Pelajaran Matematika UNBK
Satu diantara selebrasi yang biasanya dilakukan siswa tersebut adalah coret-coret seragam usai pengumuman kelulusan. Menggunakan pilox, spidol serta pulpen sebagai alat tempur untuk meninggalkan kenangan dibaju teman sendiri menjadi kebiasaan wajib dikalangan siswa.
Kebiasaan ‘mengotori’ seragam yang sudah menemani mereka selama kurang lebih tiga tahun ini memang dikatakan mulai berkembang di awal 90-an loh!
Baca: Ini Penjelasan Seputar Pengumuman Kelulusan SMA, Tak Ada Pengumuman Online?
Kamu sendiri gimana memaknai perayaan kelulusan dengan mencoret-coret baju seperti ini?
Theodora Agnes Monica
Ig : @theodoraagnes
SMA Santo Paulus Pontianak
"Menurut saya kegiatan tersebut dapat merugikan sebagian pihak karena dapat merusak lingkungan, dapat merusak fasilitas sekolah dan juga dapat merugikan orang saat dijalanan serta menurut saya seragam kebanggaan sekolah tidak boleh dicoret apalagi kalau Konvoi dijalanan. Sekolah saya sendiri SMA SANTO PAULUS PONTIANAK memiliki peraturan saat mengambil kelulusan, Kami diwajibakan memakai batik ataupun pakaian adat jadi saya rasa dengan adanya kebijakan tersebut sudah meminimasir kegiatan coret coret dan konvoi."