Disdikbud Hadapi Banyak Tantangan Untuk Bisa Tingkatkan Kualitas Pendidikan 

Momen peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tahun 2018 mengangkat tema Menguatkan Pendidikan...

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/WAHIDIN
Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tahun 2018 di Lapangan Sepakbola Makodim 1205/Stg, Rabu (2/5/2018) pagi. 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Wahidin

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG- Momen peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tahun 2018 mengangkat tema Menguatkan Pendidikan Memajukan Kebudayaan menjadi tantangan bagi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Sintang. 

Kepala Disdikbud Sintang, Lindra Azmar bertekad menguatkan pendidikan dengan meningkatkan fasilitas dan sarana prasarana pendidikan yang memadai di Kabupaten Sintang. 

"Sarana dan prasarana ini masih menjadi PR kita sampai saat ini. Namun sejalan dengan itu kita juga berupaya memajukan kebudayaan, karena kebudayaan adalah alat pemersatu bangsa," ujarnya, Rabu (2/5/2018) pagi. 

Baca: Petani Pontianak Sulit Dapatkan Bibit dan Minta Bantuan Pemerintah

Lindra tak menampik memang masih sederet PR yang harus diselesaikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Termasuk jumlah tenaga pendidik yang kian tahun semakin berkurang. 

"Jumlah pensiun setiap tahun bertambah. Kemudian rekrutmen PNS sudah empat tahun terakhir tidak ada. Kita coba akali dengan tenaga kontrak, meskipun dengan keterbatasan yang ada," tambahnya. 

Menurutnya untuk membangun pendidikan sendiri tidak terlepas dari sektor lainnya. Seperti misalnya sektor infrastruktur jalan dan jembatan yang masih terbatas untuk mobilisasi ke sekolah. 

Baca: KTNA Nilai Peran Pemerintah Sudah Cukup Baik Terhadap Para Petani

"Bahkan masyarakat cenderung ingin ada kelas jauh lagi, namun dengan keterbatasan guru kita tentu selektif membangun sekolah jarak jauh. Membangun gampang, tapi infrastruktur yang menjadi kendala," katanya.

Data Disdikbud Sintang, untuk tingkat SD dari 442 ruang kelas, ada sekitar 35 persen yang rusak ringan, kemudian rusak berat 10 persen. Sementara SMP rusak ringan 20 persen, rusak berat 5 persen.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved