Pemkab Mempawah dan Pelindo Siap Kerjakan Tenaga Lokal di Terminal Kijing
"Kiranya mulai dari sekarang, harus merubah tata cara berfikir untuk mengembangkan kalimantan barat lebih baik di masa mendatang,"ungkapnya
Penulis: Ferryanto | Editor: Dhita Mutiasari
Laporan Wartawan Tribun Pontianak Ferryanto
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH- Hari ini 8 orang anggota DPRD Provinsi Kalimantan Barat telah melakukan kunjungan kerja, yakni meninjau pelaksanaan pembangunam Terminal Kijing, yang berada di Kabupaten Mempawah. Rabu (25/04/2018).
Plt Bupati Mempawah Gusti Ramlana mengatakan dirinya sangat mengapresiasi terhadap kunjungan dari anggota Dewan Provinsi Kalbar ini.
Baca: Anggota DPRD Provinsi Kalbar Harap Terminal Kijing Utamakan Tenaga Lokal
"Kiranya mulai dari sekarang, harus merubah tata cara berfikir untuk mengembangkan kalimantan barat lebih baik di masa mendatang,"ungkapnya.
Kemudian, terkait tenaga kerja yang akan mengisi Terminal Kijing, pihaknya telah berkoordinasi dengan beberapa pihak, salah satunya dengan menghubungi pihak UNTAN untuk menyiapkan sebuah fakultas khusus terkait Kepelabuhan, dan hal tersbut juga sudah di koordinasikan dengan Pihak Pelindo.
Baca: PNS Pemkab Mempawah Ikut Sosialisasi Pra Pensiun, Ini Pesan Plt Bupati
"Untuk tenaga kerja, tentunya kita akan sesuaikan dengan proporsional, sesuai dengan kapasitasnya," ungkapnya.
Pihaknya juga telah menyiapkan berbagai antisipasi, dengan menyiapkan berbagai program perihal tenaga kerja dan peningkatan SDM.
Selain itu, Ramlana mengungkapkan, bahwa dirinya telah menekankan kepada berbagai pimpinan SKPD di Kabupaten Mempawah dalam rapat beberapa waktu lalu untuk membuat berbagai program inovasi, agar dapat bersinergi dalam pembangunan yang ada.
Menanggapi perihal tenaga kerja, Deputi GM Hukum dan Pengendalian Internal Pelindo ll Wiluyo mengatakan bahwa pihaknya sangat setuju untuk mempekerjakan masyarakat lokal sebagai tenaga kerja di Terminal Kijing.
"Ini kan perusahaan negara, dan suatu keharusan untuk mempekerjakan masyarakat lokal yang ada, bahkan untuk Pontianak sendiri, itu 98% persen pekerja adalah masyarakat yang memang berdomisili di Pontianak,"ungkapnya.