Alasan di Balik Penggunaan Nomor Punggung dalam Sepak Bola
Tim pertama yang menggunakan nomor adalah tim kecil di Reading, Pennsylvania pada tahun 1907
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Tidak afdal rasanya memakai jersey sepak bola tanpa nama serta nomor punggung pemain idola.
Lebih-lebih jika si pemain idola adalah salah satu dari pesepak bola terbaik di jagat raya.
Cristiano Ronaldo dengan nomer 7-nya, Lionel Messi dengan nomer 10-nya, hingga si pemain lokal Bambang Pamungkas dengan angka 20-nya.
Dilansir dasri Listverse, ternyata asal mula nomor punggung pada jersey pemain sepak bola sangat sederhana.
Dalam sepak bola di sebagian besar negara di dunia, nomor punggung digunakan untuk menyesuaikan dengan posisi mereka.
Kiper menggunakan nomor punggung 1, sementara pemain depan seperti striker menggunakan nomor akhir 9, 10, atau 11.
Pun begitu dengan pemain cadangan, pengganti pertama menggunakan 12 dan seterusnya.
Namun, tak banyak pesepak bola yang mau menggunakan nomor 13. Tentu saja karena nomor ini dianggap nomor sial.
Tradisi tersebut sekarang beralih. Saat ini pesepak bola bebas memakai nomor punggung kesukaannya.
Beberapa pesepak bola meyakini nomor-nomor keberuntungan untuk cantumkan di jerseynya.
Tidak hanya dalam sepak bola, olahraga bisbol pun juga begitu.
Tim pertama yang menggunakan nomor adalah tim kecil di Reading, Pennsylvania pada tahun 1907.
Baca: Bikin Haru! Bocah Hilang di Supermarket Ditemukan sedang Berdoa untuk Orang Lain
Sembilan tahun kemudian, Indian Cleveland mengenakan nomor juga untuk pertama kalinya.
Seperti dalam sepakbola nomor dalam bisbol juga disesuaikan dengan posisinya.
The Philadelphia Athletics adalah tim terakhir yang sepenuhnya menggunakan angka.
Mereka tidak memakainya untuk pertandingan kandang hingga 1937.
Artikel Ini Sudah Tayang di Intisari-Online.com dengan Judul "Oh Begini tho Asal Mula Nomer Punggung dalam Sepakbola, Ternyata dari Hal Sederhana!"