Buka RKPD Tahun 2019, Ini Fokus Prioritas Program Kata Pj Gubernur Kalbar

2019 memasuki periode transisi yakni dalam tahapan pemantapan dan pembangunan berkelanjutan,

Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID / RIZKY PRABOWO RAHINO
Penjabat (Pj) Gubernur Kalbar Doddy Riyadmadji membuka Musyawarah Perencanaan dan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah atau RKPD Tahun 2019 Provinsi Kalimantan Barat di Hotel Kapuas Palace, Selasa (10/4/2018) pukul 09.00 WIB. 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Rizky Prabowo Rahino

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Penjabat (Pj) Gubernur Kalbar, Doddy Riyadmadji menegaskan rencana program prioritas dalam rancangan awal Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) disesuaikan dengan program pembangnan daerah dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) perubahan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013-2018.

Setidaknya ada lima fokus prioritas program tahun 2019 diantaranya pengembangan industri hilir berbasis sumber daya lokal, pemantapan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas, pembangunan pusat inovasi, pemantapan sistem konektivitas peningkatan efisiensi efektivitas dan responsibilitas pelayanan publik, serta penyiapan landasan pembangunan berkelanjutan pada periode selanjutnya.

“2019 memasuki periode transisi yakni dalam tahapan pemantapan dan pembangunan berkelanjutan,” ungkapnyasaat buka Musyawarah Perencanaan dan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah atau RKPD Tahun 2019 Provinsi Kalimantan Barat di Hotel Kapuas Palace, Selasa (10/4/2018).

(Baca: KPU Tetapkan 9 Mei Pemungutan Suara, Inilah Nama Kandidat yang Akan Bertarung )

Doddy menambahkan pada tahun 2019, kebijakan pembangunan diarahkan pada pencapaian indikator kinerja pembangunan yang menyamai target RPJMD perubahan Provinsi Kalbar Periode 2013-2018 atau bahkan lebih tinggi dari rata-rata nasional.

“Dalam upaya mencapai target yang ditetapkan itu, terdapat beberapa tantangan pokok yang perlu mendapat perhatian pokok pada tahun 2019,” jelasnya.

Beberapa tantangan itu diantaranya pertama, struktur perekonomian Kalbar masih ditopang tiga sektor utama yakni sektor pertanian di urutan satu diikuti berturut-turut sektor perdagangan, industri dan sektor lainnya.

“Kedua, kemampuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kalbar secara drastis atau cukup tinggi lebih dikarenakan lingkungan internal maupun eksternal masih jadi faktor penghambat. Namun demikian, jadi tantangan merumuskan berbagai strategi dalam upaya perbaikan ini,” paparnya.

Tantangan ketiga yakni berdasarkan data historis pertumbuhan maupun kontribusi masing-masing sektor Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tidak bergerak dinamis dalam hubungannya dengan pertimbangan antara sektor primer, sekunder dan tersier.

“Demikian juga dengan kecenderungan pertumbuhan sektor industri pengolahan non migas masih melemah, investasi dan ekspor masih lambat sehingga jadi tantangan yang perlu disiasati,” timpalnya.

Ke depan, perlu upaya melibatkan seluruh lapisan masyarakat sehingga pembangunan daerah dalam rangka mewujudkan Indonesia berdaulat, mandiri dan berkepribadian dapat terwujud.

“Hal ini dalam rangka percepatan,” tandasnya. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved