Terungkap! Dianggap Tak Berpenghuni, Arkeolog Temukan Desa yang Hilang di Amazon
Tapi, de Souza menambahkan, kedatangan bangsa Eropa segera menjadikan penduduk asli Amazon ini menjadi korbannya.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Selama ini, orang-orang mengira bahwa Amazon adalah hutan hujan yang hampir tidak berpenghuni hingga orang Eropa datang.
Namun, para peneliti baru-baru ini mengatakan hal yang sebaliknya.
Dilansir dari The Guardian (27/3/2018), mereka menemukan bukti baru bahwa hutan Amazon sebenarnya adalah sarang aktivitas manusia dan rumah bagi jutaan orang.
Penelitian ini mengungkap 81 situs desa-desa yang belum pernah hdipetakan sebelumnya di Tapajo bagian atas Amazon.
Baca: 4 Fakta Jenazah Wanita Dalam Septic Tank, Sempat Cek-cok Hingga Dobrak Pintu
Baca: 4 Artis Ini Siapkan Batu Nisan dan Kain Kafan Untuk Kematiannya, Begini Pengakuan Mereka
Jonas Gregorio de Souza, penulis dan salah satu peneliti mengatakan bahwa desa-desa itu ditemukan oleh citra satelit saat dilakukan deforestisasi.
Situs itu menunjukkan bukti aktivitas manusia, termasuk parit, jalan, dan fondasi-fondasi rumah.
Mereka juga menemukan benda-benda, seperti serpihan keramik, kapak batu, dan arang kayu yang diperkirakan berasal dari tahun 1410 dan 1460 M.
Penelitian juga mengungkapkan pola penyebaran rumah pada zaman dahulu yang tidak hanya terkonsentrasi di tepian sungai besar.
Namun juga di dekat anak sungai kecil dan mata air lainnya.
Baca: Jadi Mualaf, Bella Saphira Ungkap Hubungannya dengan Kedua Orangtua
Baca: Masih Ingat Munaroh di Sinetron Si Doel Anak Sekolahan, Begini Kabarnya Sekarang
“Kami menunjukkan bahwa kawasan ini mungkin memiliki populasi yang cukup besar di masa lalu,” kata de Souza.
Bagian selatan Amazon sendiri diduga telah menjadi rumah bagi sekitar 500.000 hingga satu juta orang.