Korban Beberkan Aksi Percobaan Pembunuhan Terhadap Dirinya

"Dia bilang dia siap ganti rugi, dikasihkannya lah BPKB motornya, habis itu lari ndak tahu kemana, tiba-tiba ketemu pas nembak saya itu," bebernya.

Penulis: Faiz Iqbal Maulid | Editor: Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ ADELBERTUS CAHYONO
Korban percobaan pembunuhan, Deni Agus Suseno (33) menunjukkan bekas luka tembakan senjata api rakitan jenis lantak yang mengenai tangan kanannya di Mapolres Kayong Utara, Kamis (29/3/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Adelbertus Cahyono

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAYONG UTARA - Korban percobaan pembunuhan, Deni Agus Suseno (33) membeberkan kronologi penembakan menggunakan senjata api jenis lantak terhadap dirinya oleh AD (25) yang kini sudah mendekam di sel Mapolres Kayong Utara.

Agus menceritakan, peristiwa itu terjadi saat dia dan istrinya tengah berada di kebun buah miliknya di Desa Lubuk Batu, Kecamatan Simpang Hilir, Kabupaten Kayong Utara, Sabtu (30/12/2017) lalu.

Baca: Pria Ini Tega Tembak Teman Sendiri, Pemicunya Hal Sepele

"Tiba-tiba dia (AD) datang langsung main tembak, saya pun langsung tercampak," katanya di Mapolres Kayong Utara, Kamis (29/3/2018).

Akibatnya, Agus mengalami luka tembakan di bagian tangan kanan, paha dan bagian bawah kaki kirinya.

Baca: Di Kayong Utara, Gidot Sebut Prioritaskan Jalan Provinsi Hingga SDA Yang Ada

Peluru bahkan sampai menembus bagian bawah kaki kiri Agus.

Usai menembak, AD kemudian berniat mengisi peluru lagi, namun karena peluru senapan rakitan itu habis, AD lantas mengambil sebilah parang dan berniat menyerang Agus dan istrinya.

Melihat hal itu, Agus dan istrinya pun langsung lari menyelamatkan diri.

"Saya sempat dirawat di rumah sakit di Ketapang seminggu," ceritanya.

Agus menduga AD sakit hati lantaran beberapa waktu lalu sebelum peristiwa itu terjadi, AD sempat ketahuan telah mencuri barang-barang di warung sembako miliknya.

"Dia bilang dia siap ganti rugi, dikasihkannya lah BPKB motornya, habis itu lari ndak tahu kemana, tiba-tiba ketemu pas nembak saya itu," bebernya.

Selama korban masih buron, Agus mengaku masih ketakutan dan khawatir sewaktu-waktu AD menyerang dia dan keluarganya.

Bahkan, karena trauma, Agus malah berniat menutup usaha warung sembakonya itu.

Agus dan AD  sudah berkenalan cukup lama dan sudah cukup akrab, Agus tidak menyangka AD tega melakukan perbuatan tak terpuji itu kepadanya.

"Kita berharap dikasikan hukuman setimpal lah, dia ndak tahu gimana traumanya kita waktu itu," pungkasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved