Breaking News

KNPI Sambas Kecam Tindakan Persekusi Oknum Warga di Paloh

Sejumlah pihak angkat suara mengecam tindakan persekusi sekelompok orang, yang kemudian menjadi tindakan asusila.

Penulis: Tito Ramadhani | Editor: Rizky Zulham
KOLASE/TRIBUNPONTIANAK.CO.ID
Mesum di Sambas 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Sejumlah pihak angkat suara mengecam tindakan persekusi sekelompok orang, yang kemudian menjadi tindakan asusila, yang terjadi di sebuah desa di Paloh.

Nahas bagi korban, di antara belasan pelaku tersebut, ada yang merekam video persekusi yang mereka lakukan, hingga tindakan asusila kepada korban.

Video tersebut kemudian menyebar di media sosial.

Dari analisa video dan penyelidikan mendalam Polres Sambas dan Polsek Paloh.

Baca: Tokoh Pemuda Perbatasan Sambas Desak Polisi Tangkap Pelaku Persekusi Lainnya

3 pria kini ditetapkan sebagai tersangka.

Berbagai pihak mengecam aksi persekusi sekelompok orang tersebut.

Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Sambas, melalui Kepala Bidang Kaderisasi, Ruslan menilai, tindakan persekusi yang dilakukan sekelompok oknum warga tersebut, sangat tidak manusiawi.

"Saya kira, kejadian ini memang sangat menghawatirkan, bukan hanya pada pelaku, tetapi ini menjadi tugas dan tanggungjawab kita, tanggungjawab orang tua, desa bahkan pemerintah sekalipun. hal ini memang diluar jangkauan kita, minimal kita membuat suatu gerakan, binaan, didikan yang positif kepada anak dibawah umur dan pemuda, agar kejadian yang seperti ini tidak terulang," ungkapnya, Senin (26/3/2018).

Baca: 7 Fakta Video Mesum Sepasang Kekasih Dipaksa Berhubungan Intim oleh Warga di Sambas

Ruslan menjelaskan, sudah tidak zamannya lagi, kita hidup tanpa aturan. Main hakim sendiri tanpa mengedepankan proses hukum, saat melihat tindakan asusila di sekitar kita.

"Maksiat memang sudah terjadi di zaman jahiliyah dahulu, tapi kita selaku generasi yang mengkonsumsi zaman modern, harus lebih bisa membedakan yang mana yang baik dan mana yang buruk. Sebenarnya tidaklah baik kalau video tersebut di upload ke media sosial, meskipun video tersebut sangat sudah lama, karena video tersebut bukanlah hal yang mendidik dan sangat mencemarkan nama baik," jelasnya.

Untuk itu, KNPI Kabupaten Sambas mengimbau seluruh stakeholder di Kabupaten Sambas untuk ambil bagian, memberikan perhatian terhadap kasus yang terjadi, agar tidak terulang di kemudian hari.

"Bercermin dari kejadian ini, mari kita sama-sama menghimbau kepada pemuda, pelajar yang masih sekolah bahkan di bawah umur pun untuk menjadi generasi yang modern, berpikir cerdas dan tidah melakukan pikiran dan tindakan jahiliyah. Saya mengimbau kepada pihak guru pengajar di sekolah, bukan hanya mengajari murid tapi juga mendidik dan membimbing anak bangsa, agak lebih bermoral," sambungnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved