Parmusi Akui Problematika Dakwah Indonesia Cukup Rumit dan Kompleks
PARMUSI mencanangkan pembangunan persatuan umat melalui mindset paradigma Islam dalam menjalin persaudaraan ukhuwah.
Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Dhita Mutiasari
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Rizky Prabowo Rahino
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Ketua Umum Pengurus Pusat Persaudaraan Muslim Indonesia (PARMUSI), H Usamah Hisyam menerangkan problematika dakwah di Indonesia cukup rumit dan kompleks.
“Pertama adanya tingkat pendidikan masyarakat yang rendah di Indonesia. Angka tidak tamat sekolah dan tidak sekolah masih besar angkanya. Apalagi angka putus sekolah tingkat SMP dan SMA sederajat,” ungkapnya, Sabtu (24/3/2018).
Baca: Parmusi Dukung Dakwah Melalui Kemandirian Ekonomi Dai dan Masyarakat
Di lain sisi, tantangan dari luar terus datang seperti masuknya berbagai aliran dan mazhab. Hal ini membuat golongan mayoritas Islam yang besar menjadi terkotak-kotak atau kelompok kecil.
“Ini cenderung menjadi konflik horizontal. Karena pendidikan masyarakat rendah, masuk berbagai mazhab dan aliran. Perbedaan sedikit saja menjadi tajam,” terangnya.
Baca: Parmusi Target Terwujud Desa Madani Di Indonesia
PARMUSI mencanangkan pembangunan persatuan umat melalui mindset paradigma Islam dalam menjalin persaudaraan ukhuwah.
Baca: Pelantikan PW PARMUSI Kalbar 2017-2022, Usamah Hisyam Tegaskan Dakwah Perlu Totalitas
“Kita boleh beda mazhab, tapi dalam satu Islam. Sehingga, tidak terjadi benturan di tingkat grass root atau akar rumput dan dakwah berjalan baik.PARMUSI dalam berdakwah hanya mengembangkan dakwah illallah dalam rangka menjadikan Islam rahmatan lil alamin atau ahli sunnah wal jamaah,” tukasnya.