HMJ-IA Untan Gelar Diklat untuk Bentuk Mahasiswa Berkarakter
Melalui kegiatan ini, melatih mahasiawa agar punya karakter integritas, punya jiwa kepemimpinan
Penulis: Rizki Fadriani | Editor: Jamadin
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Bella
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Untuk membentuk Mahasiswa menjadi orang-orang yang memiliki karakter dan berintegritas, HMJ Ilmu Administrasi Universitas Tanjungpura menggelar diklat di Aula Meranti Fakultas Pertanian Univesitas Tanjungpura (Untan) pada Sabtu (24/3 /2018).
Diklat kali ini mengangkat tema Melahirkan organisatoris berjiwa pemimpin yang inafatif, kreatif, berintegritas dan berkarakter, harapannya agar mahasiswa dapat memiliki jiwa kepemimpinan dalam diri mereka.
"Melalui kegiatan ini, melatih mahasiawa agar punya karakter integritas, punya jiwa kepemimpinan. Bagaimana nantinya mereka ketika di sudah bekerja dan jadi pemimpin, bisa menjadi pemimpin yang disenangi bawahan. Bagaimana mereka bisa melatih seni untuk memanajemen, " kata Ketua Panitia, Asril Syukrian.
Dalam kegiatan tersebut mencakup mengenai sejarah HMJIA yang disampaikan oleh Hasyim As'yari, Kepemimpinan Management dan Organisasi oleh Imam Abu Hanifah, public speaking oleh Denia Yuniarti.
(Baca: Sutarmidji Prioritaskan Kunjungan ke Daerah Pelosok )
Satu dari 215 peserta, Dewi Valentina (18) mahasiawa Jurusan Ilmu Pemerintah ini merasa bahwa kegiatan diklat ini dapat merubah perspektif yang keliru.
"kegiatan ini baik, karena salah satu kgiatan kampus yang dapat merubah perspektif, karena kegiatan ini memberi materi bermanfaat. Selain itu, melalui kegiatan ini bisa kenal kawan-kawan lain. Kegiatan ini juga melatih kepemimpinan dan public speaking agar mahasiswa jadi kritis, bukan hanya diam dan ikut, tapi bisa bertanya, " katanya.
Sepakat dengan Dewi, Masturi (20) Mahasiswa Jurusan Ilmu Politik juga menganggap bahwa kegiatan tersebut sangat bermanfaat, terutama bagi mahasiawa baru dalam mengenal kampus, jurusan dan teman-temannya di lingkungan Ilmu Administrasi.
"Ini sudah baik, tapi kedepan bisa lebih baik, misalnya dibuat lebih umum dan lebih luas lagi berupa seminar umum atau sosialisasi ke sekolah-sekolah, karena di daerah biasanya tidak bisa menjangkau informasi, sehingga mereka juga perlu diberi sosialisasi," tutupnya.