Tenaga Kesehatan Jadi Problem Pemerataan Pelayanan Kesehatan, Diskes Kalbar Siapkan Program Khusus
Kepala Dinas Kesehatan Kalbar Andy Jap mengakui kekurangan tenaga kesehatan (Nakes) masih jadi problem
Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Madrosid
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Rizky Prabowo Rahino
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Kepala Dinas Kesehatan Kalbar Andy Jap mengakui kekurangan tenaga kesehatan (Nakes) masih jadi problem pihaknya dalam upaya pemerataan layanan kesehatan di 14 kabupaten/kota se- Kalimantan Barat.
“Tenaga kesehatan masih kurang di Kalbar. Baik perawat, dokter, nakes gizi dan tenaga analisis, serta bidan. Bidan saat ini kurangnya sekitar 500-an se-Kalbar. Dokter lebih banyak lagi,” ungkapnya kepada Tribun, Jumat (16/3/2018).
Kebijakan moratorium atau pembatasan sementara perekrutan nakes berstatus Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) juga membuat harus membuat strategi memaksimalkan pelayanan kesehatan.
Baca: Buka Turnamen Kayan Futsal Cup, Asisten I Setda Sintang Berikan Apresiasi Positif
“Ada upaya mengatasi defisit itu. Karena Pegawai Tidak Tetap (PTT) tidak boleh, maka ada program persiapan khusus untuk daerah yang terpencil, daerah sulit dan daerah memang kurang diminati,” terangnya.
Program persiapan nakes itu merupakan program Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Para nakes yang ikut program akan dikontrak selama dua tahun.
Di Kalbar sudah ada nakes yang masuk dan ditetapkan penugasannya.
Mereka berasal dari dalam Kalbar dan luar Kalbar.
Ada yang bertugas di daerah perbatasan seperti Badau Kabupaten Kapuas Hulu, Senaning Kabupaten Sintang dan Entikong Kabupaten Sanggau.
“Itu salah satu kebijakan Kemenkes untuk mengatasi kekurangan tenaga kesehatan di daerah,” tandasnya.